Dark/Light Mode

Hepatitis Akut Nemplok Di 15 Orang

Menkes Kampanye Ayo, Cuci Tangan..!

Selasa, 10 Mei 2022 06:50 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Foto : Tangkapan Layar/YouTube Sekretariat Kabinet).
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Foto : Tangkapan Layar/YouTube Sekretariat Kabinet).

 Sebelumnya 
Senada dikatakan Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani. Dia mendorong, pemerintah lebih gencar memeriksa spesimen anak-anak yang terpapar hepatitis akut ini. Pemerintah juga harus memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada masyarakat. Tujuannya, agar tidak panik, tapi tetap meningkatkan kewaspadaan.

Yang tak kalah pentingnya, Netty meminta, pemerintah mengantisipasi beredarnya hoaks mengenai penyakit ini dan menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan. “Penting menginformasikan peta penyebaran kasus, upaya pemerintah dan kesiapan sistem kesehatan dalam melakukan antisipasi lonjakan kasus agar rakyat dapat berpartisipasi aktif melakukan pencegahan,” tuturnya.

Baca juga : Cegah Hepatitis Akut, Menkes Minta Masyarakat Rajin Cuci Tangan

Lalu bagaimana mencegahnya? Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengingatkan, program vaksinasi untuk anak harus terus dilakukan. Menurutnya, vaksin hepatitis yang ada saat ini belum bisa dikatakan dapat melindungi dari fenomena hepatitis akut.

Menurut dia, penyakit yang menggemparkan dunia baru-baru ini berbeda dengan hepatitis sebelumnya. Antara lain berkaitan dengan Covid-19, atau infeksi. Termasuk bisa juga disebabkan karena long Covid-19 sehingga menyebabkan hepatitis. Ada juga dugaan karena Adenovirus 41. Lalu terangsang dari infeksi sebelumnya.

Baca juga : Alert!! 3 Anak Penderita Hepatitis Akut Misterius Di Jakarta Meninggal

Karena itu, Dicky mengusulkan, adanya penelitian lebih lanjut. Dia juga mengajak, masyarakat untuk konsumsi makanan sehat, jaga kebersihan diri dan lingkungan. “Ini tidak harus pada anak ya, tapi juga pada orang dewasa,” pesannya.

Biaya Perawatan Ditanggung Pemerintah

Baca juga : Soal Hepatitis Berat Yang Belum Jelas Penyebabnya, Ini Penjelasan Prof. Tjandra

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, sebagai fasilitas kesehatan rujukan untuk kasus infeksi hepatitis akut. Seluruh biaya penanganan rumah sakit terhadap pasien anak bergejala ichterus (penyakit kuning) dan hepatitis akan ditanggung BPJS Kesehatan.

Muhadjir juga menginstruksikan agar pasien hepatitis maupun gejala kuning segera dirujuk ke fasilitas rumah sakit tipe A untuk percepatan penanganan. Ia juga mengingatkan masyarakat bahwa gejala kuning pada area mata maupun badan serta kondisi pasien hilang sadar merupakan gejala yang timbul saat penyakit hepatitis sudah berat. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.