Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Refleksi Tragedi 12 Mei 98, Begini Harapan Kelompok Studi Trisakti

Kamis, 12 Mei 2022 16:08 WIB
Halal bihalal Kelompok Studi Trisaksi, di Coffee Bakery, Mall Jakarta Selatan. (Foto: Istimewa)
Halal bihalal Kelompok Studi Trisaksi, di Coffee Bakery, Mall Jakarta Selatan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sudah 24 tahun tragedi berdarah 12 Mei 1998 berlalu. Meski begitu, para aktivis 98 merasa tragedi yang penuh peluh bercampur air mata dan bekas darah serta di Kampus Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, itu baru kemarin.

"Teriakan, tangisan, suara peluru berdesing dan kepanikan teman-teman mahasiswa kala itu setelah maghrib, kita terkepung di kampus," tutur Eric Asmansyah, advokat yang merupakan alumni mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trisakti, mengisahkan tragedi tersebut dalam halal bihalal yang mengangkat tema 'Ngopih-ngopih Aja Dolo', di Coffee Bakery, Mall Jakarta Selatan.

Acara ini dihadiri juga Wanda Hamidah, Alex Yahya Datuk, Bona, dan M Andree Tjakraningrat, yang dahulu tergabung dalam Kelompok Studi Trisakti (KST). Acara diisi dengan cerita pengalaman, evaluasi terhadap 6 agenda reformasi, dan harapan Indonesia di masa depan.

Baca juga : Bekuk Arema FC Dulu, Bali United Juara Liga 1 Kemudian

"Terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan apresiasi berupa pemberian rumah beserta isinya kepada keluarga korban tragedi 12 Mei 1998. Namun, Kelompok Studi Trisakti tetap menuntut Pemerintah agar memberikan gelar pahlawan reformasi untuk korban tragedi 12 Mei 1998," sambung Eric Armansyah, yang juga merupakan Ketua Umum KST.

Wanda Hamidah menyambung, masih banyak hal yang harus dibenahi dan diperbaiki dalam 24 tahun reformasi berjalan. Khususnya masalah penegakan hukum dan keseriusan pemberantasan korupsi.

“Pada zaman dahulu, kita tegas meminta pemberantasan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), sementara isu terkini betapa kuatnya pengaruh oligarki yang juga menjadi perhatian dan catatan evaluasi kita bersama. Harapan ke depan, kita benar-benar harus serius dan komitmen melakukan perubahan yang lebih baik untuk kemajuan bangsa dan tanah air tercinta ini," ungkapnya.

Baca juga : Lestari: Kasus Covid Melonjak, Waspadai Kelompok Rentan

Terkait tragedi 12 Mei, Wanda menegaskan, fakta hukum sudah jelas ada penembakan oleh aparat dan telah diadili. Namun, pihaknya meminta adanya pengadilan ad hoc untuk membuka siapa yang bertanggung jawab atas perintah penembakan tersebut dan permintaan maaf secara terbuka dari pelaku penembakan tersebut yang sampai saat ini belum dilakukan.

M Andree Tjakraningrat, selaku salah satu pendiri KST menambahkan, selain harus terus berjuang untuk pemberian gelar pahlawan reformasi dan permintaan maaf atas terjadinya tragedi 12 Mei, ada hal yang sangat penting yaitu pengorbanan dan perjuangan para aktivis 1998 yang gugur. “Jangan sampai diciderai dan harus terus diupayakan terlaksananya seluruh agenda reformasi yang dituntut pada waktu itu,” ucapnya.

Andree menambahkan, walaupun harus diakui, saat ini sudah beberapa perubahan terjadi. Seperti adanya kebebasan pers dan hak-hak demokrasi masyarakat terpenuhi, TNI-Polri telah melakukan reformasi secara bertahap dan adanya reformasi di segala bidang dan sektor.

Baca juga : Raih Runner Up India Terbuka 2022, Ini Harapan Hendra Setiawan

“Namun tetap harus dikawal dan terus dikoreksi. Khususnya reformasi agraria dan hak atas tanah adat yang harus diperhatikan. Kemajuan pada bidang pariwisata dan teknologi serta pemberdayaan dalam UMKM juga harus kita apresiasi,” pungkas penggiat budaya dan tokoh muda Madura ini. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.