Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Catatan Dr. Tantan Hermansah

KKN Sebagai Literasi Kepemimpinan Pemberdayaan

Selasa, 24 Mei 2022 15:00 WIB
Dr. Tantan Hermansah, Dosen Pemberdayaan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Sekjen Asosiasi Pengembangan Masyarakat Islam se-Indonesia.
Dr. Tantan Hermansah, Dosen Pemberdayaan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Sekjen Asosiasi Pengembangan Masyarakat Islam se-Indonesia.

 Sebelumnya 
Di lapangan KKN ini, mereka sedemikian rupa harus “berjuang” pada ruang atau medium yang bernama masyarakat. Sementara kita mengetahui bahwa masyarakat berbeda dengan kelas, dengan lab, atau kampus sekalipun.

Masyarakat memiliki strata sosial, budaya, ilmu pengetahuan, ekonomi, dan hal lain, yang memungkinkan semua itu akan menjadi “jamuan” kegiatan mahasiswa. Sehingga mahasiswa mengalami tempaan baru pada arena tersebut. Mereka akan dihadapkan pada kebaruan situasi sosial budaya, rekan atau partner, penyusunan silabus program lapangan, dan yang paling besar adalah entitas yang menjadi tujuan program ini. Maka, KKN menjadi medium cantik untuk mengasah ragam talenta dan keterampilan tersebut.

Baca juga : Pendidikan Peduli Lingkungan

Sebagai mana sifat alamiahnya dunia akademik, maka KKN sejatinya tetap memiliki ciri khas akademik yang kuat. Di dalamnya tentu selain menerapkan etika dan prinsip keadilan, inklusif dan kesetaraan, serta kritis dan komunikatif, namun di sisi lain bahwa KKN merupakan upaya menjadikan diri dari insan akademis untuk berpijak pada kekuatan isu kemanusiaan, baik pada skala mikro, maupun skala meso dan makro.

Selanjutnya, dengan adanya KKN ini, maka mahasiswa akan mengetahui capaian-capaian utamanya, bukan sekadar menghabiskan jatah waktu di lapangan maupun melaksanakan program.

Baca juga : Taxi Alsintan Bantu Petani Kembangkan Inovasi Pra Dan Pasca Panen

Program KKN ketika dikaitkan dengan realitas masyarakat, maka mahasiswa akan mengetahui apakah ada korelasi yang kuat antara pesatnya ilmu pengetahuan yang dipelajarinya di kelas bersama para dosen itu, dengan kemampuannya melakukan transformasi pada masyarakat.

Model kecakapan yang kedua ini tentu saja sangat diperlukan supaya kampus tidak seperti yang kadang disebutkan banyak orang sebagai “Menara Gading”. Sehingga dengan model ini para akademisi bukan hanya sekadar membuka diri pada masukan dari luar, tetapi juga mendiskusikannya, baik dengan kolega sesama pendamping KKN, praktik KKN, maupun dengan instansi lain yang berhubungan dengan masyarakat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.