Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Supaya Ramadan Dan Lebaran Aman

Tetap Selalu Disiplin Prokes Ya

Minggu, 20 Maret 2022 06:20 WIB
Sejumlah warga antre untuk memindai kode QR pada aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk di Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat, kemarin. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. (Arif Firmansyah/Antara)
Sejumlah warga antre untuk memindai kode QR pada aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk di Alun-Alun Kota Bogor, Jawa Barat, kemarin. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. (Arif Firmansyah/Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Subvarian Omicron BA.2 sudah menyebar dan mendominasi di Indonesia. Tetap disiplin protokol kesehatan (prokes), supaya Ramadan dan Lebaran aman.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Setditken Kesmas Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta seluruh masyarakat untuk mewaspadai penularan Subvarian Omicron BA.2. Sebab, tak menutup kemungkinan pemerintah kembali memperketat kegiatan masyarakat, apabila kasus Covid-19 meningkat akibat penularan BA.2. Apalagi subvarian ini sudah terdeteksi di 19 provinsi.

“Kalau BA.2 terus meningkat, mungkin kita akan melakukan restriction sedikit di awal-awal bulan Ramadhan supaya menjaga jangan sampai pada saat Idul Fitri kita risikonya terlalu besar,” ujarnya.

Nadia menegaskan, informasi seputar Subvarian Omicron BA.2 yang sering disampaikan pemerintah tidak untuk menakut-nakuti masyarakat.

Baca juga : Masih Pandemi, Disiplin Prokes!

“Kita ingin masyarakat tetap waspada tidak lengah, karena selalu terjadi adanya kemungkinan varian baru yang bisa mempengaruhi laju penularan,” ujar Juru Bicara (Jubir) vaksinasi Covid-19 ini.

Di sisi lain, Nadia menyampaikan, hingga 15 Maret 2022, tercatat ada 668 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.2 di Indonesia. Meski demikian, Subvarian Omicron BA.1 masih mendominasi di Tanah Air.

“Secara kumulatif dari Januari sampai dengan Maret itu ada 5.625,” sebut dia.

Selain varian Omicron, Nadia menambahkan, kasus Covid-19 dari varian Delta tercatat paling tinggi yaitu sebanyak 8.239. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS), Varian Omicron harus tetap diwaspadai karena bisa bermutasi lebih banyak dibandingkan varian Delta.

Baca juga : Saf Shalat Rapat, Jangan Lupa Tetap Pakai Masker Ya...

“Varian omicron itu banyak sekali terjadi mutasi dan menggabungkan mutasi-mutasi yang ada pada Alpha, Beta, Gamma, dan juga Delta, dan kemampuannya untuk escape imunitas ini yang menjadi catatan kita,” wanti-wanti dia.

Sementara, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menambahkan subvarian ‘Omicron BA.2 lebih berbahaya dibandingkan Deltacron. Sebab dibanyak negara seperti, China, Amerika, Inggris sekarang subvarian ini menjadi lebih serius

“Sedangkan Deltacron yang penularannya mengambil alih Omicron itu rendah, jadi mungkin ke depan tidak menjadi penting,” ujar Zubairi.

Netizen mengingatkan Subvarian Omicron BA.2 sudah meningkatkan kasus Covid-19 di dunia. Namun, di Indonesia belum ada kenaikan kasus akibat subvarian tersebut. Yang penting tetap disiplin prokes.

Baca juga : Bu Nyai Se-Jawa Dan Sumatera Deklarasikan Gus Muhaimin Presiden 2024

Akun @Cahaya089 mengatakan, kasus Covid-19 di sejumlah negara seperti Hong Kong, Korea Selatan dan Inggris kembali mengalami peningkatan yang cukup tinggi karena ada Subvarian Omicron BA.2
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.