Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PBNU Turut Berduka

Gus Yahya: Semoga, Barokah Perjuangan Buya Syafii Langgeng Dan Memberkahi Kita Semua

Jumat, 27 Mei 2022 16:49 WIB
Ketua Umum PBNU KH Cholil Yahya Staquf (Foto: NU)
Ketua Umum PBNU KH Cholil Yahya Staquf (Foto: NU)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf menyampaikan belasungkawa atas wafatnya tokoh bangsa Prof. Dr. Syafii Maarif, MA yang merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1998-2005.

“Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan seluruh Keluarga Besar Nahdlatul Ulama, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Buya, kepada keluarga besar Nahdlatul Ulama, kepada keluarga besar Muhammadiyah, kepada segenap bangsa,” kata Gus Yahya di Gedung PBNU, Jumat (27/5).

Di mata Gus Yahya, Buya Syafii merupakan seorang guru, pengasuh ruhani, pembimbing, orang tua yang dicintai, yang dikasihi.

Baca juga : Kepala BPIP: Berpulangnya Buya Syafii Kehilangan Besar Bagi Bangsa Indonesia

"Kepergian Buya Syafii adalah kehilangan bagi kita semua,” tuturnya.

Gus Yahya menegaskan, kerja-kerja besar yang telah dilakukan Buya Syafii menjadi tanggung jawab generasi muda saat ini. 

"Sekarang, menjadi tanggung jawab kita semua untuk melanjutkan visi, dan idealisme Buya Syafii. Semoga barokah dari perjuangan yang digeluti Buya Syafii seumur hidup, terus langgeng, memberkahi kita semua di dalam pergulatan kita. Memperjuangkan kemuliaan bagi peradaban kita bersama,” paparnya.

Baca juga : Pidato Di UI, Luhut Bicara Penanganan Pandemi Hingga Pembentukan Karakter

Buya Syafii meninggal dunia pada Jumat 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dalam usia 86 tahun.

NU dan Muhammadiyah memiliki hubungan yang sangat baik. Pada masa periode awal Buya Syafii menjadi Ketua Umum Muhammadiyah tahun 1998, PBNU dipimpin KH. Abdurrahman Wahid. Estafet kepemimpinan NU kemudian dilanjutkan KH. Hasyim Muzadi pada tahun 1999.

Para tokoh tersebut sering berdiskusi dan berdialog, untuk menjaga kokohnya paham kebangsaan di Indonesia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.