Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Duduk Bersimpuh Bersama Buruh
Anies Presiden Menggema Di Medan Merdeka Selatan
Jumat, 19 November 2021 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Hari-hari ini, para buruh sedang sibuk menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi atau UMP. Di Jakarta, kemarin, misalnya, ratusan buruh menggelar demonstrasi di Balai Kota. Meski tuntutannya belum dipenuhi 100 persen, para buruh gembira dan terharu karena Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut berbaur dan duduk bersimpuh dengan mereka. Teriakan “Anies Presiden Indonesia” menggema, disuarakan para buruh yang tumplek di kawasan Medan Merdeka Selatan itu.
Sehari jelang penetapan UMP yang akan diketok Pemprov DKI, 19 November 2021, massa buruh dari Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia menggelar aksi di depan Balaikota, kemarin siang.
Baca juga : Temui Massa Buruh, Anies Janji Ringankan Biaya Hidup Pekerja
Massa yang datang sekitar 300-an. Ada yang naik motor, ada yang menumpang mobil pengeras suara. Sebagian dari mereka kompak mengenakan seragam lapangan bercorak hitam dan merah.
Tujuan mereka ke Balai Kota itu cuma satu. Menuntut kenaikan upah tahun depan. Aksi ini sempat memacetkan jalanan. Sebab motor-motor yang ditumpangi ke lokasi diparkir begitu saja di tengah jalan.
Baca juga : Dubes Heri Dorong Kerja Sama Investasi Dengan Jepang
Sementara massa duduk begitu saja di trotoar hingga ke badan jalan. Selama aksi, orasi di atas mobil komando terdengar bergantian. “Kami menuntut kenaikan upah sebesar 3,57 persen,” kata Endang Hidayat, Ketua DPC FSP LEM SPSI Jakarta Timur.
Mereka menilai, kenaikan UMP Jakarta rata-rata 1,09 persen yang diputuskan Kementerian Ketenagakerjaan terbilang sangat kecil. Tak cukup untuk memenuhi biaya hidup yang semakin tinggi.
Baca juga : Diendus KPK, Bukan Cuma Bupati Kuansing Yang Terima Duit Suap Pengurusan HGU Sawit
Dia lalu membeberkan kenaikan biaya hidup seperti sewa rumah, transportasi, yang semakin tinggi. Belum lagi harga barang pokok yang terus naik.
Dia berharap, Anies mau keluar dan turun ke jalan menemui massa yang datang.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya