Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pasien BA.5 Belum Booster Dari Jakarta Sesak Napas, Diduga Ini Biang Keroknya...

Minggu, 12 Juni 2022 18:20 WIB
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlina Burhan, Sp.P (K) dalam webinar PDIP, Minggu (12/6). (Foto: YouTube)
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlina Burhan, Sp.P (K) dalam webinar PDIP, Minggu (12/6). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Total pasien Omicron BA.4 dan BA.5 di Tanah Air, kini berjumlah delapan orang. Atau bertambah empat orang, dibanding saat diumumkan Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Jumat (10/6).

Terkait hal ini, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlina Burhan, Sp.P (K) mengatakan, empat pasien Omicron BA.4 dan BA.5 itu terdeteksi di Bali. Sisanya, terlacak di Jakarta.

 

Baca juga : Cabut Dari Setan Merah, Pogba Dirumorkan Balik Ke Juventus

 

Delapan pasien Omicron BA.4 dan BA.5 terdiri dari enam laki-laki dan dua perempuan. Yang tidak bergejala, ada empat orang. Gejala ringan, tiga. Gejala sedang, satu.

"Ini menunjukkan sudah ada local transmission. Gejala yang agak berat dialami pasien perempuan berusia 20 tahun, yang terinfeksi BA.5. Dia mengalami gejala batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, dan nyeri abdomen. Pasien ini belum divaksin booster," jelas Erlina.

Baca juga : Mau Perpanjang SIM Di Jakarta? Cek Di Sini Lokasinya

Dari total 8 pasien BA.4 dan BA.5, ada dua pasien yang belum menerima vaksin booster. Satu perempuan berusia 20 tahun, satu laki-laki 22 tahun. Keduanya sama-sama terinfeksi BA.5, dan menerima dosis lengkap Sinovac. 

Namun bedanya, pasien perempuan yang mengalami sesak napas, terakhir kali divaksin pada 7 Mei 2021. Sedangkan pasien laki-laki yang belum booster dengan tanggal vaksinasi terakhir 9 Agustus 2021, hanya mengalami gejala ringan berupa demam dan batuk.  

Soal sesak napas yang dialami pasien tersebut, Erlina menduga, sesak napas terjadi karena subvarian BA.5 lebih banyak bereplikasi atau memperbanyak diri di saluran napas bagian bawah seperti parenkim.

Baca juga : Minat Beli Apartemen di Jakarta Selatan Terus Meningkat

Sementara dua subvarian pendahulunya, BA.1 dan BA.5, cenderung banyak bereplikasi di saluran napas bagian atas.

"Bisa juga, karena penyakit lain seperti asma," ujar Erlina. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.