Dark/Light Mode

GPMP: Moeldoko Bapak Perawat & Pengawal Pluralisme

Senin, 13 Juni 2022 23:29 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko saat Halal Bihalal Kebangsaan dan Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan oleh Gerakan Perjuangan Masyarakat Pluralisme (GPMP) di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (13/6). (Foto: Istimewa)
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko saat Halal Bihalal Kebangsaan dan Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan oleh Gerakan Perjuangan Masyarakat Pluralisme (GPMP) di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (13/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko diberi gelar Bapak Pengawal dan Perawat Pluralisme. Gelar tersebut disematkan saat ia menghadiri kegiatan Halal Bi Halal Kebangsaan dan Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan oleh Gerakan Perjuangan Masyarakat Pluralisme (GPMP) di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (13/6).

Ketua DPP GPMP Andreas Rehiary menegaskan, pihaknya mempunyai dasar yang sangat kuat memilih Moeldoko menjadi Bapak Perawat dan Pengawal Pluralisme. Karena perhatian dan kepedulian Moeldoko terhadap berbagai kelompok terutama kelompok minoritas.

"Kalau hari ini kami mengundang beliau dan menjadikan tokoh yang bersama-sama dengan kita untuk menjaga nilai-nilai pluralisme karena kami punya alasan," ujar Andreas.

Baca juga : MPR Ajak Mahasiswa Unnes Kawal Pancasila

Ia pun menekankan bahwa kegiatan dan penyematan tersebut bukan persoalan politik. Tapi, lanjutnya, ini tentang bagaimana pertanggungjawaban terhadap bangsa ini.

"Semoga kita bersama beliau akan menjadi pribadi-pribadi anak bangsa yang akan menjaga, merawat dan mempertahankan Pancasila dan nilai-nilai pluralisme," tandasnya.

Sementara itu, Moeldoko dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada peserta yang memiliki kepedulian dan komitmen kuat untuk menjaga bangsa dan negara ini. Ia pun berpesan jangan pernah lelah untuk merawat, menjaga dan memelihara kebangsaan.

Baca juga : Ketemu Moeldoko, Nelayan Biak Ingin Perluas Pasar Ekspor

"Kita paham di tengah-tengah lingkungan global seperti saat ini dan dinamika perpolitikan nasional, Pancasila ini ideologi kita sebagai sebuah ideologi yang terbuka sedang menghadapi berbagai tantangan. Tetapi kita tidak boleh gentar," tegas Moeldoko.

Kata Moeldoko, bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu bertahan menghadapi berbagai tantangan apakah itu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya bahkan pertahanan keamanan.

Menurutnya, anak-anak muda diberi ruang untuk berkreativitas, ruang untuk berinovasi, ruang untuk menjalankan hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara.

Baca juga : Muliaman: Tidak Ada Batas Waktu Pencarian Putra Kang Emil

"Untuk itu acara seperti ini perlu dikembangkan dari waktu ke waktu agar bangsa ini selalu ingat bahwa di dalam merawat, menjaga dan memelihara kebangsaan kita perlu diperjuangkan," ungkap Moeldoko.

Ia pun mengajak kepada sekitar 1.000 peserta yang hadir untuk membangun sebuah soliditas nasional. Berkaitan dengan itu, ia mengatakan bahwa Bung Karno menitipkan satu kata yang indah yaitu gotong royong.

"Apapun situasi dan tantangannya bangsa ini, dengan gotong royong bisa kita selesaikan dengan sebaik-baiknya. Sebab pesan moral itu perlu dan harus kita rawat bersama," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.