Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kesenjangan Antara Literasi Dan Inklusi Keuangan Lemahkan Konsumen

Selasa, 14 Juni 2022 22:59 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kesenjangan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan cukup besar dan hal ini perlu diatasi.

Kesenjangan ini melemahkan posisi konsumen dalam memahami informasi yang memadai mengenai produk dan layanan jasa keuangan serta apa yang menjadi risiko maupun hak-hak mereka.

“Dibutuhkan upaya yang lebih terstruktur dan lebih masif dari semua pelaku industri jasa keuangan dan pemerintah untuk lebih mengarusutamakan literasi keuangan,” terang Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan.

Baca juga : Kemenkeu Puji Sektor Pertanian Turut Kendalikan Inflasi Dan Tekan Pengangguran

Survei literasi keuangan yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2013 menunjukkan, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia berada di angka 21,84 persen.

Sementara inklusi keuangan berada di angka 59,7 persen.

Sementara itu, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLKI) tahun 2019 menunjukkan kemajuan di kedua bidang, namun belum banyak mempersempit kesenjangan di antara keduanya.

Baca juga : Intiland Kembangkan Kawasan Industri Baru Batang Industrial Di Jateng

Tingkat literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan inklusi keuangan 76,19 persen. Kesenjangan literasi keuangan juga terjadi antara wilayah pedesaan yang sebesar 34,53 persen dan perkotaan yang sebesar 41,41 persen.

Jika dilihat berdasarkan sektor, penguasaan literasi keuangan tertinggi adalah pada sektor perbankan yang sebesar 73,88 persen. Sedangkan yang terendah adalah tentang sektor pasar modal sebesar 1,55 persen dan lembaga keuangan mikro yang sebesar 0,72 persen.

Penelitian CIPS berjudul “Menciptakan Konsumen yang Terinformasi: Melacak Program-Program Literasi Keuangan di Indonesia” menemukan beberapa permasalahan yang berkontribusi pada lebarnya kesenjangan literasi dan inklusi keuangan.

Baca juga : Kesal Dengan Keramaian, Tutup Jalan Dengan Tong Sampah

Yang pertama adalah fokus dari konten program literasi keuangan berbeda-beda di tiap negara dan kawasan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.