Dark/Light Mode

Kesenjangan Antara Literasi Dan Inklusi Keuangan Lemahkan Konsumen

Selasa, 14 Juni 2022 22:59 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi.

 Sebelumnya 
Di Indonesia, fokusnya adalah menangani masalah keterlilitan utang dan pinjaman. Dalam kontroversi terkait pinjaman online, salah satu kekhawatiran yang paling banyak diutarakan masyarakat selaku konsumen adalah tingginya suku bunga (1–3 persen per hari).

Namun demikian, data dari Departemen Perlindungan Konsumen (DPLK) OJK menunjukkan bahwa konsumen lebih khawatir tentang praktik penagihan utang yang agresif, ketidakmampuan melunasi (dan selanjutnya merestrukturisasi utang), dan memilih produk legal di tengah banyaknya pemberi pinjaman online yang ilegal.

Baca juga : Kemenkeu Puji Sektor Pertanian Turut Kendalikan Inflasi Dan Tekan Pengangguran

Selain itu, lanjut Pingkan, sistem pelaporan kredit di Indonesia belum cukup kuat, dan sistem identitas nasional yang ada saat ini belum mampu mencegah pencurian identitas yang kian marak terjadi.

Selain itu, karena izin tidak dibutuhkan untuk meminjamkan uang secara informal, jumlah pinjaman online ilegal kian membludak.

Baca juga : Intiland Kembangkan Kawasan Industri Baru Batang Industrial Di Jateng

Kekhawatiran literasi keuangan digital masih berfokus pada tujuan jangka pendek, seperti memastikan akses konsumen terhadap produk-produk yang legal dan taat peraturan. Isu-isu jangka panjang terkait peningkatan kesejahteraan konsumen, membangun profil kredit, mengelola eksposur kredit, dan perencanaan keuangan secara jangka waktu yang lebih lama belum disentuh oleh program-program literasi keuangan dari OJK dan industri keuangan.

Penelitian CIPS merekomendasikan, OJK dan industri keuangan sebagai satu kesatuan harus memperbaiki kualitas program-program literasi keuangan yang ada dari segi keragaman, konten, dan metode penyampaian dalam jangka panjang.

Baca juga : Kesal Dengan Keramaian, Tutup Jalan Dengan Tong Sampah

Diperlukan juga adanya pemantauan dan evaluasi yang komprehensif dan sistematis atas program-program literasi keuangan demi menentukan program mana yang paling efektif secara dampak dan biaya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.