Dewan Pers

Dark/Light Mode

BTN Dukung Implementasi Gerakan Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

Minggu, 5 Juni 2022 10:30 WIB
Dirut BTN Haru Koesmahargyo (kanan) di sela acara penanaman 5.000 pohon tabebuya di kawasan perumahan mitra BTN di Mataram, NTB, Jumat (3/6). (Foto: Humas BTN)
Dirut BTN Haru Koesmahargyo (kanan) di sela acara penanaman 5.000 pohon tabebuya di kawasan perumahan mitra BTN di Mataram, NTB, Jumat (3/6). (Foto: Humas BTN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terus berkomitmen mendukung implementasi Gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUPPT). Serta aktif menjadi mitra Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam mewujudkan dan mengimplementasi berbagai program PPATK di lingkungan kerja perseroan.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, pihaknya telah melakukan implementasi APUPPT. Antara lain, dengan membentuk pedoman kebijakan hingga petunjuk pelaksanaan, yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta aturan regulator.

Selain itu, perseroan juga aktif menyampaikan laporan serta pemenuhan data kepada regulator.

 

 

“Kami berkomitmen akan terus mendukung Gerakan APUPPT, dan selalu siap mendukung program pemerintah yang kini sedang berfokus pada pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dari kejahatan lingkungan yang mengancam keberlangsungan alam,” kata Haru di sela acara Penanaman Pohon pada kawasan perumahan mitra BTN di Mataram, NTB, Jumat (3/6).

Haru menjelaskan, perseroan ingin terus melanjutkan misi mulia tersebut. Serta senantiasa meningkatkan kontribusi Bank BTN menjadi lebih baik, dan dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang.

Berita Terkait : BNI Ditunjuk Sebagai Bank Pembayaran Uang Pensiun Peserta Taspen

"Harapan kami, peningkatan kerja sama kita tidak terbatas hanya pada level antar institusi saja. Tetapi juga dapat ditingkatkan melalui pelayanan Bank BTN, dalam hal ini di lingkungan PPATK. Melalui penyediaan jasa layanan perbankan. Baik penghimpunan dana, jasa layanan transaksional, penyaluran kredit atau pembiayaan kepada pegawai dan stakeholders PPATK," terangnya.

Perseroan bersama PPATK menanam 5.000 bibit pohon di kawasan perumahan yang dibiayai BTN di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penanaman tersebut sekaligus mendukung dan memperingati dua dekade Gerakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUPPT), yang kini berfokus memberantas aktivitas pencucian uang dari kejahatan lingkungan dan mendukung ekonomi hijau.

Kejahatan lingkungan mencakup berbagai kegiatan. Mulai dari eksploitasi sumber daya alam, perdagangan sumber mineral, kehutanan, hingga perdagangan limbah secara ilegal.

"ksi penanaman pohon ini juga merupakan wujud program penghijauan, yang menjadi fokus kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bank BTN.

Program penghijauan di berbagai perumahan yang dibiayai BTN ini dirancang untuk menciptakan kawasan hunian ramah lingkungan, yang bersih dan tertata rapi.

"Program tersebut diharapkan dapat menciptakan ruang terbuka hijau yang mudah diakses. Terutama bagi perempuan, anak, manula, hingga penyandang disabilitas. Ruang terbuka hijau juga dibidik dapat ikut mengurangi polusi, memberikan ketenangan, hingga kenyamanan bagi para penghuni perumahan tersebut," tutur Haru.

Berita Terkait : BNPT Maksimalkan Program Pencegahan Terorisme Dengan Langkah-Langkah Ini

Program penghijauan tersebut, lanjutnya, juga dilakukan Bank BTN untuk mendukung implementasi ekonomi hijau.

 

Sebagai emiten Sri Kehati, Bank BTN selalu mengutamakan analisis dampak lingkungan (Amdal) dalam persetujuan kreditnya. Terutama, kredit di sektor perumahan.

Ribuan pohon yang ditanam Bank BTN di NTB merupakan Pohon Tabebuya.

Pohon dengan bunga yang menyerupai sakura tersebut dapat melengkapi lanskap perumahan, serta mampu hidup di berbagai jenis tanah dan daerah panas.

Sementara itu, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan, kegiatan ini merupakan rangkaian 20 tahun atau dua dekade APUPPT Indonesia.

Saat ini, PPATK sudah menerima laporan hingga 45 ribu transaksi per jam.

"Ini adalah gambaran begitu cepatnya tranformasi hukum, yang diikuti dengan tranformasi teknologi informasi. Namun, prinsip dasarnya, kita menjaga keberlanjutan (sustainability) Indonesia bagi generasi penerus," terang Ivan.

Berita Terkait : PPLI Kembali Sabet Penghargaan Perusahaan Zero Accident

Dia menegaskan, PPATK menjaga agar integritas sistem keuangan Indonesia tidak dikacaukan harta-harta tindak pidana.

"Semua orang boleh sekaya apa pun juga. Tapi, jangan satu orang pun yang menikmati hasil kekayaan dari hasil tindak pidana. Ini yang kita jaga. Ini menjadi gerakan kita bersama, sehingga kebaikan-kebaikan ini dapat kita wariskan kepada generasi penerus bangsa," tegasnya.

Ivan juga mengucapkan terima kasih kepada BTN, atas inisiasi langsung dalam rangkaian kegiatan peringatan dua dekade APUPPT.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bank BTN. Integritas kita itu dimulai dari rumah. Kebetulan kita menanamnya di daerah perumahan. Ini salah satu barometer integritas. Mengingat integritas penerus bangsa dibangun dari rumah," ujarnya.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menambahkan, pihaknya harus meniru kebiasaan menanam pohon ini.

"Semoga, Kepala Dinas Kehutanan kami dapat bersinergi dengan Bank BTN untuk menanam 10-20 ribu pohon di tempat yang lain," ucapnya. ■