Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Ingatkan Ancaman Serangan Ideologi Pemecah Belah Bangsa

Rabu, 15 Juni 2022 20:51 WIB
Ketua MPR/Wakil Ketua Umum FKPPI Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)
Ketua MPR/Wakil Ketua Umum FKPPI Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) Bambang Soesatyo menegaskan, keluarga besar FKPPI selalu siap membantu TNI dalam menjaga kedaulatan bangsa. Khususnya dalam menjaga ideologi Pancasila dari berbagai serangan ideologi lain yang dapat memecah belah bangsa.

Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini menerangkan, perang di era modern tidak hanya sebatas perang fisik melalui pengerahan kekuatan militer (deploy force). Melainkan juga perang asimetris di ranah cyber, bioteknologi, hingga ke perang pemikiran (ideologi).

"Sebagaimana ditegaskan Ketua Umum FKPPI Pak Pontjo Sutowo saat bertemu Aster KSAD Mayjen TNI Karmin Suharna di Mabes TNI AD, FKPPI menjadi benteng bangsa dari maraknya serangan ideologi khilafah yang tidak pernah berhenti mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Kementerian Agama yang telah menegaskan bahwa ideologi khilafah tidak boleh tumbuh di Indonesia," ujar Bamsoet, mengungkapkan hasil pertemuan FKPPI dengan Aster KSAD Mayjen TNI Karmin Suharna, di Mabes TNI AD, Rabu (15/6).

Baca juga : Jokowi: Ancaman Krisis Pangan Bisa Jadi Peluang

Turut hadir pengurus FKPPI antara lain, Ketua Umum Pontjo Sutowo, Wakil Ketua Umum Dudhie M Murod, Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Didin, Wakil Sekjen Siska, serta Sekjen Generasi Muda KB FKPPI Stalino.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, kewaspadaan terhadap gerakan khilafah tidak boleh dilonggarkan. Kewaspadaan itu harus senantiasa ditingkatkan. Mengingat dalam waktu beberapa hari terakhir, Kepolisian telah menangkap sejumlah tersangka penyebar ideologi khilafah. Antara lain, Polres Klaten pada Kamis (9/6) menangkap dua pemimpin organisasi Khilafatul Muslimin tingkat daerah yang telah memiliki pengikut mencapai 500 orang lebih di sekitar Kabupaten Klaten.

"Sebelumnya, Polres Brebes juga menangkap tiga pimpinan cabang Khilafatul Muslimin pada 7 Juni 2022. Terbaru, Polda Metro Jaya menangkap AS yang dikenal sebagai Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin. Ironisnya, diduga hampir 30 sekolah yang sudah terafiliasi dengan ajaran khilafah. Jika tidak segera ditindak, hal ini bisa menjadi api dalam sekam yang dapat mengganggu kedaulatan bangsa," jelas Bamsoet.

Baca juga : Awas, Ancaman Krisis Pangan Di Depan Mata

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, FKPPI akan terus memasifkan pentingnya menumbuhkan sikap bela negara kepada generasi muda. Salah satunya dengan terlibat dalam pembentukan komponen cadangan yang dilakukan Kementerian Pertahanan untuk membantu TNI menjaga kedaulatan NKRI.

Kehadiran Undang-Undang Nomor 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (UU PSDNPN) disambut suka cita FKPPI. Melalui UU PSDNPN tersebut, negara membuka peluang bagi warga sipilnya untuk menjadi komponen cadangan yang ikut berkontribusi dalam pertahanan semesta.

"Adagium klasik civis pacem para bellum, jika ingin damai maka harus siap untuk berperang, bukanlah berarti setiap negara menginginkan peperangan. Melainkan doktrin agar setiap negara mempersiapkan kekuatan tempur militernya, ditunjang dengan komponen cadangan dari warga sipil. Sehingga bukan hanya bisa terwujud pertahanan yang kuat, juga memiliki efek gentar," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.