Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Vaksinasi Booster Harus Digenjot

Kasus Covid Nanjak Terus, IDI Minta Kebijakan Lepas Masker Di Tempat Umum Dikaji Lagi

Rabu, 22 Juni 2022 11:45 WIB
Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi (tengah) diapit Ketua Bidang Penanganan Penyakit Menular Agus Dwi Susanto (kedua kiri) dan Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI Erlina Burhan. (Foto: Istimewa)
Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi (tengah) diapit Ketua Bidang Penanganan Penyakit Menular Agus Dwi Susanto (kedua kiri) dan Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI Erlina Burhan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT menyoroti fakta kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.

Peningkatan signifikan mulai terlihat sejak awal pekan ini, dengan 591 kasus harian. Yang kemudian melonjak jadi 1.678 pada Selasa (21/6).

Subvarian BA.4 dan BA.5 yang telah berstatus variant of concern saat ini dikhawatirkan, karena mudah menular.

Kementerian Kesehatan memperkirakan, jumlah kasus akan terus meningkat hingga akhir Juli mendatang.

"Pandemi ini masih belum selesai. Situasi endemi menunjukkan penyakitnya ada, tetapi penularannya terkendali. Jadi, endemik bukan berarti bebas penyakit," kata Adib dalam keterangannya, Selasa (21/6).

Baca juga : Kasus Covid Naik, Bos KSPSI Minta Pemerintah Tinjau Ulang Kebijakan Penggunaan Masker

Karena itu, Adib meminta kerja sama semua pihak. Baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk selalu menjalankan berbagai upaya kewaspadaan strategi pencegahan, dan sistem pengendalian penularan yang kuat.

"Penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja. Semua pihak harus melakukannya secara bersamaan,” ucap Adib Khumaidi.

Kebijakan Lepas Masker

Sementara itu, Ketua Bidang Penanganan Penyakit Menular PB IDI Dr. dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K) meminta pemerintah mengkaji kembali kebijakan lepas masker di tempat umum. Serta meminta pemerintah dan masyarakat, untuk menggiatkan kembali vaksinasi booster.

"Masyarakat harus selalu melakukan protokol kesehatan ketat seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan menggunakan hand sanitizer," ujar Agus.

Baca juga : Aktivitas Bakal Diperketat Lagi

“Kami juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit lainnya yang muncul di musim pancaroba ini. Seperti demam berdarah dengue, cacar monyet, hepatitis akut, serta sejumlah penyakit lainnya yang berpotensi timbul," imbuhnya.

Agus juga mengingatkan, meski kasus cacar monyet masih belum ditemukan di Indonesia, kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan. Agar tidak menjadi outbreak atau kejadian luar biasa di negeri ini.

Jangan Remehkan Endemik

Sementara itu, Ketua Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI Dr. dr. Erlina Burhan, Msc, Sp.P(K) menegaskan, persiapan menuju endemik antara lain dilakukan dengan menekan kasus terkonfirmasi positif.

Salah satunya melalui vaksinasi  - baik dosis primer dan juga dosis booster -, tracing sesuai target 1:12, dan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Baca juga : Masih Pandemi, GPMI Minta Pemekaran Daerah Dikaji Lagi

"Kalaupun sudah memasuki endemik, Covid tetap tak boleh diremehkan. Sebab faktanya, endemik HIV, endemik ruberkulosis (TB), dan endemik malaria masih membunuh jutaan orang setiap tahun," papar Erlina.

Kewaspadaan Tenaga Medis 

Dr Eka Mulyana, SpOT(K) dari Bidang Advokasi Tim Mitigasi IDI meminta tenaga kesehatan medis untuk mewaspadai kasus Covid dan penyakit menular lainnya.

"Apabila ada rekan sejawat dokter dan dokter spesialis menemukan gejala sesuai dengan Covid, ataupun penyakit menular yang sedang menjadi sorotan kewaspadaan, mohon segera lapor ke Dinas Kesehatan setempat," ucap Eka. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.