Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Prof. Tjandra Yoga Aditama
Mengenal Vaksin Booster, Vaksin Tambahan Covid Dan Beberapa Kebijakan Terkait
Rabu, 12 Januari 2022 17:17 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Mulai 12 Januari 2022, pemerintah memulai pemberian vaksin booster Covid-19, bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas. Dengan prioritas lansia dan penderita gangguan imunologi (immunocompromised) dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau 2 kali suntik. Serta minimal 6 bulan setelah penyuntikan 2 dosis.
Pemerintah akan memberikan vaksinasi booster dengan mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang ada di tahun ini. Juga mempertimbangkan hasil riset yang dilakukan para peneliti dalam negeri maupun luar negeri.
Kombinasi vaksinasi booster yang diberikan mulai tanggal 12 Januari ini - sesuai pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri, yang sudah dikonfirmasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kelompok Penasihat Teknis Indonesia tentang Imunisasi/Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) - antara lain adalah mereka yang mendapat vaksin primer (dosis pertama dan kedua) Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca.
Sementara mereka yang menerima vaksin primer AstraZeneca, akan diberikan vaksin booster setengah dosis Moderna.
Baca juga : Jokowi Tahu Isi Dompet Rakyat
Disebutkan, bahwa ini adalah kombinasi awal vaksin booster yang akan diberikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada. Serta hasil riset yang sudah disetujui BPOM dan ITAGI.
Nantinya, bisa berkembang tergantung pada hasil riset baru yang masuk dan ketersediaan vaksin yang ada.
Menurut definisi WHO, vaksinasi booster diberikan pada mereka yang sudah selesai mendapatkan vaksinasi Covid-19 primer, pada dasarnya terdiri dari dua suntikan. Kecuali, merk vaksin yang hanya diberikan satu dosis saja.
Vaksin booster diberikan, karena dalam perjalanan waktu, imunitas dan perlindungan kliniknya menjadi berkurang dan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
Baca juga : Pemerintah Jamin Vaksin Booster Cukup Dan Tak Basi
Vaksin booster diharapkan dapat mengembalikan efektivitas vaksin, sehingga membaik kembali.
Sementara itu, WHO juga memberi definisi berbeda untuk terminologi vaksinasi tambahan (additional doses).
Dalam konteks ini, vaksin diberikan sebagai tambahan dari vaksinasi primer. Mengingat respon imun yang didapat dari vaksin primer ternyata tidak memadai.
Vaksinasi tambahan bertujuan meningkatkan respon imun, sehingga dapat memberi perlindungan memadai terhadap penyakit. Contoh yang perlu mendapat vaksinasi tambahan ini adalah mereka dengan gangguan imunologis (immunocompromised) tertentu. Bisa juga berlanjut pada sebagian orang usia lanjut.
Baca juga : KSP: Jangan Khawatir, Manfaat Vaksin Booster Sudah Dikaji Secara Ilmiah
Sampai akhir 2021, WHO mencatat setidaknya ada 126 negara di dunia, yang sudah memberi rekomendasi untuk vaksin booster atau tambahan. Ada lebih dari 120 negara yang sudah mulai mengimplementasikannya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya