Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cikal Bakal Peradaban Nusantara, Peneliti Sejarah Dukung IKN

Senin, 27 Juni 2022 08:53 WIB
Dewan Pengurus LSM Asosiasi Sejarah Lintas Batas (Sintas) Muhammad Sarip. (Foto: Istimewa)
Dewan Pengurus LSM Asosiasi Sejarah Lintas Batas (Sintas) Muhammad Sarip. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Pengurus LSM Asosiasi Sejarah Lintas Batas (Sintas) Muhammad Sarip mendukung penuh rncana pemerintah melakukan pembangunan terhadap Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Menurutnya, jika dipandang dari aspek sejarah, sebenarnya Kalimantan, khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi cikal bakal peradaban Nusantara.

"Tongggak peradaban Nusantara sebenarnya dimulai dari Kaltim dengan bukti arkeologis berupa 7 prasasti Yupa yang terletak di Muara Kaman Kabupaten Kukar," kata Sarip di Kota Samarinda, Minggu (26/6).

Peneliti Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara ini juga berpandangan, bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur akan memicu pemerataan pembangunan.

Baca juga : Puan Bakal Kawal Terus Pembangunan IKN Nusantara

"Apalagi jika posisinya di Kalimantan terkhusus Kaltim, yang merupakan satu dari provinsi penyumbang dana besar dari republik Indonesia, akan tetapi pembangunannya, selama ini malah tertinggal dibandingkan pulau di  Pulau Jawa," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia menilai bahwa IKN di Kaltim nanti akan memberikan dampak yang sangat positif bagi masyarakat Kalimantan.

"Maka dari itu efek dari pemindahan ibu kota ini adalah bisa dilihat dari dampak luar biasa pembangunan di Kaltim beberapa tahun terakhir ini, dimana pembangunan infrastruktur secara kualitas dan kuantitas marak sekali terjadi di Kaltim," paparnya.

Lalu, Sarip juga menyebut bahwa efek positif lainnya dari pemindahan IKN Nusantara adalah keberadaan dunia pendidikan di Kaltim juga sangat bergairah dan antusias. Karena ada semangat untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) lokal mengingat ketika ibu kota dipusatkan di Kaltim, sehingga sektor pendidikan ini akan lebih membuka peluang SDM lokal untuk berkiprah di ibukota negara dan peluang untuk generasi Kaltim ke depannya lebih besar.

Baca juga : Persija Vs Rans Nusantara: Awas, Sengatan Sang Mantan!

"Jadi dampaknya memang signifikan bagi SDM di Kaltim dan sekitarnya," tutur Sarip.

Aktivis LSM Lembaga Studi Sejarah Lokal Komunitas Samarinda Bahari (Lasaloka- KSB) itu juga menyebut, wacana pemindahan IKN di Kalimantan tidak datang saat Presiden Joko Widodo memimpin, akan tetapi sudah ada sejak era pemerintah Presiden Ir Soekarno.

Menurut Sarip, justru Presiden Sukarno pada tahun 1957 telah mewacanakan perlunya pemindahan ibu kota negara ke sebuah kota yang baru dirancang, kota tersebut ternyata adalah Palangkaraya.

Namun, akibat dinamika politik terjadi revolusi nasional demokrasi terpimpin, presiden Soekarno urung memindahkan ibu kota dan memusatkan bahwa segalanya berjalan di Jakarta.

Baca juga : Bawaslu Bakal Pelototin Buzzer Politik Di Medsos

"Akhirnya, pembangunan mercusuar yang begitu megah di Jakarta seperti stadion kemudian Monas dan mall pertama di Indonesia digencarkan," tandas Sarip. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.