Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Usulkan Duet Pemersatu Bangsa

Paloh Dilawan Banteng

Rabu, 29 Juni 2022 06:55 WIB
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Sehingga, kata eks Gubernur DKI Jakarta itu, persatuan bangsa tidak bergantung pada sosok. Melainkan bersandar pada pemahaman dari setiap pribadinya. Itu artinya, duet pemersatu bangsa yang diusulkan NasDem itu, bukan tolak ukurnya.

"Apakah dia punya pemahaman ideologi yang kuat, ukurannya itu. Jadi bukan karena orang, tapi karena Pancasila-nya dong," tegasnya.

Terlepas sepakat atau tidak, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali membenarkan, partainya yang kepingin merealisasikan duet Anies-Ganjar di Pilpres 2024 mendatang.

Tapi, masalahnya, Ganjar adalah kader PDIP. Bukan kader NasDem. Karena itu, ia berharap NasDem bisa berkomunikasi lebih dalam lagi dengan PDIP untuk mewujudkan kandidat ini.

Baca juga : PPP DKI Usulkan Duet Anies-Suharso Di Pilpres 2024

"Ganjar itu kader PDIP, iya. Itu pengakuan jujur dari Partai NasDem," kata Ahmad Ali.

Anggota Komisi III DPR itu menambahkan, duet itu tanpa syarat. NasDem tidak mewajibkan Anies maupun Ganjar harus menjadi kader NasDem terlebih dahulu ketika menggulirkan wacana duet itu.

"Kami ketika menyebut nama, tidak mengikutkan persyaratan bahwa Ganjar menjadi kader NasDem," lanjut legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah itu.

Partainya, sebut Ahmad Ali, tidak mematok Anies harus sebagai capres dan Ganjar menjadi cawapres. Semua opsi, sebutnya masih terbuka.

Baca juga : Telkomsel Dorong Pemerataan 4G di Wilayah Jakarta Timur

"Itu hanya tawaran. NasDem hanya menawarkan pilihan itu. Adakah partai yang mau? Apakah orang itu mau? Itu wacana yang ditawarkan Pak Surya," ungkapnya.

Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio di satu sisi menilai duet Anies-Ganjar yang diusulkan Paloh cukup menarik. "Sangat mungkin terealisasi, tapi semuanya tergantung dari ibu Mega," kata Hensat, dalam perbincangan, tadi malam.

"Tetapi sampai saat ini kan PDIP mendorong Puan Maharani, ya yang kuat di internal PDIP kan Puan Maharani," lanjutnya.

Soal polarisasi, terang pendiri lembaga survei kedaiKOPI ini, Mega diyakini sudah khatam dan mengerti bagaimana solusi terbaiknya. Menurutnya, tidak ada jaminan politik identitas ataupun polarisasi mencair jika Anies-Ganjar diduetkan di Pilpres mendatang.

Baca juga : Menteri Yasonna Kukuhkan Pengurus Persatuan Olahraga Pengayoman

"Politik identitas itu tak akan bisa hilang di Indonesia. Karena identitas itu lah kekuatannya. Kebhinnekaan. Yang nggak boleh itu reward and punishment. Kalau anda pilih X, maka anda masuk neraka. Kalau anda pilih X maka anda masuk surga," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.