Dark/Light Mode

Moeldoko Hadiri Dzikir Akbar Manaqib Ponpes Al-Baghdadi

Minggu, 3 Juli 2022 09:45 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kanan) bersama KH Junaedi Al-Baghdadi, dalam Dzikir Akbar Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani, di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, di Karawang Jawa Barat, Sabtu malam (2/7). (Foto: Dok. KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kanan) bersama KH Junaedi Al-Baghdadi, dalam Dzikir Akbar Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani, di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, di Karawang Jawa Barat, Sabtu malam (2/7). (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menghadiri Dzikir Akbar Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani, di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, di Karawang, Jawa Barat, Sabtu malam (2/7). Didampingi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Rumadi Akhmad, kedatangan Moeldoko disambut pengasuh Ponpes KH Junaedi Al-Baghdadi dan puluhan ribu jamaah, yang sejak sore sudah memadati lokasi acara.

"Semoga kehadiran beliau (Moeldoko) menambah barokah untuk Indonesia," seru Abah Junaedi, panggilan K. Junaedi Al-Baghdadi, yang langsung diamini jamaah.

Sebelum melaksanakan dzikir bersama, Moeldoko didaulat untuk menyampaikan orasi kebangsaan. Tampil dengan setelan jas dan peci hitam, Panglima TNI 2013-2015 itu bicara soal pembentukan karakter bangsa.

Baca juga : Moeldoko Resmi Buka Sekolah Staf Presiden

Dalam pandangannya, membangun karakter bangsa dapat dilakukan dengan membentuk kebiasaan baik. Hal itu, tegas Moeldoko, sangat dipengaruhi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan.

"Saya dulu kalau tidak jadi anak langgar (surau/musala) mungkin tidak akan jadi jenderal," cerita Moeldoko. "Di situ saya digembleng, diajari disiplin, diajari ngaji, diajari saling berbagi. Dan semua itu terbawa sampai saat ini," lanjutnya.

Berangkat dari pengalaman itu, Moeldoko menyebut, bahwa pesantren merupakan pusat pembentukan karakter yang bisa melahirkan sumber daya manusia unggul. Terlebih, jika ditambah dengan adanya majelis-majelis dzikir, seperti di Ponpes Al-Baghdadi.

Baca juga : Operan Pendek Jadi Ciri Serangan Persija Ala Thomas Doll

"Pesantren dan majelis-majelis dzikir seperti inilah yang akan membentuk karakter bangsa. Karena dari sinilah, akan lahir SDM-SDM unggul dan berkarakter," tandasnya.

Pada orasinya, Moeldoko juga menyampaikan beberapa capaian Presiden Jokowi. Seperti pembangunan infrastruktur, pengendalian Covid-19, dan pemulihan ekonomi nasional.

"Presiden Jokowi bercita-cita 2045 Indonesia Maju. Mari bersama-sama kita wujudkan cita-cita beliau," tutur Moeldoko, yang sekaligus menutup orasinya.

Baca juga : Moeldoko: Buya Syafii Maarif Sang Penjaga Nurani Bangsa

Dzikir Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani, di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, digelar seminggu sekali, setiap sabtu. Bertempat di lapangan pesantren seluas 3 hektare, majelis dzikir diikuti puluhan ribu jamaah dari berbagai daerah.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.