Dark/Light Mode

Kontribusi BUMN Makin Besar

Kebijakan Transformasi BUMN Menteri Erick Thohir Terbukti Manjur

Selasa, 5 Juli 2022 12:13 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontribusi Badan Usaha Milik Negera (BUMN) terus naik sepanjang 10 tahun terakhir. Perusahaan milik negara ini telah menyetorkan pendapatan ke kas negara sebesar Rp 4.013 triliun.

Jumlah tersebut berasal dari Rp 2.118 triliun pajak, Rp 1.466 triliun dalam bentuk PNBP dan Rp 429 triliun dividen.

Bahkan, di saat ekonomi global dan nasional sedang gonjang-ganjing akibat pandemi Covid-19, pada 2020 lalu BUMN masih menyetor dividen  Rp 41 triliun.

Laba BUMN tahun 2021 meningkat menjadi Rp 126 triliun dengan total pendapatan Rp 1983 triliun. Kontribusi BUMN terhadap Negara jauh lebih besar dibanding Penyertaan Modal Negara (PMN) ke tujuh BUMN tahun 2022 sebesar Rp 38,5 triliun.

Baca juga : Hadiri Festival Dolanan Tradisional, Erick Thohir Jajal Main Engklek

Menteri BUMN Erick Thohir optimis dividen BUMN tahun 2022 tembus Rp 39,7 triliun. Target di tahun 2023 dan 2024 juga akan terus meningkat menjadi Rp 43 triliun dan Rp 50 triliun.

Head of Research Jarvis Asset Management, Andri Ngaserin mengakui, kontribusi BUMN ke APBN sangat signifikan. Baik itu dalam bentuk kontribusi ke kas Negara maupun membantu Pemerintah dan masyarakat dalam hadapi tanggap darurat Covid-19 yang lalu.

Selain itu BUMN juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional. Sehingga menurut Andri peran BUMN sangat strategis.

Saat ini ekonomi global tengah dihantui ancaman resesi ekonomi akibat perang Rusia Ukraina yang diikuti kenaikan berbagai harga komoditas. Tentu saja ancaman resesi ekonomi global akan membawa dampak terhadap perekonomian Nasional.

Baca juga : Kinerja Erick Thohir Terbukti Yahud

Namun, target dividen yang dipatok Menteri Erick masih mungkin dicapai. Kenaikan berbagai harga komoditas sumber daya alam (SDA) tentunya akan memberikan berkah tersendiri bagi BUMN seperti PTBA, ANTM, Inalum, PT Pupuk Indonesia dan PTPN. Bahkan mereka memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan pasar di China.

"BUMN sektor perbankan dan telekomunikasi masih akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap APBN. PLN dan Pertamina masih menghadapi tantangan. Saat ini BUMN dituntut konservatif dalam melakukan ekspansi usahanya. Tujuannya agar dapat menjaga cashflow,"ungkap Andri.

Andri menilai, langkah penyelamatan sejumlah BUMN oleh Menteri Erick sangat bagus. Seperti penyelamatan Garuda Indonesia. Dengan keberhasilan PKPU Garuda, Andri berharap emiten berkode GIAA ini akan dapat beroperasi normal.

Dengan disetujuinya PKPU diharapkan hutang BUMN aviasi ini dapat direstrukturisasi. Apalagi Pemerintah akan menguncurkan PMN sebesar Rp 7,5 triliun untuk mendukung operasional Garuda. Dengan keberhasilan PKPU yang dilakukan Menteri Menteri Erick dan kucuran PMN dipercaya Andri akan mampu memulihkan kinerja perseroan.

Baca juga : Komunitas Motor Dan Ibu-ibu Milenial Tangerang Dukung Erick Thohir Maju Ke Pilpres 2024

Sedangkan untuk Waskita Beton Precast Andri berharap Menteri Erick dan jajaran Waskita dapat juga segera mengupayakan konversi hutang ke saham perseroan, pengurangan bunga dan memperpanjang tenor hutang yang dimiliki oleh perseroan.

Tujuannya agar perseroan dapat kembali melanjutkan proyek strategis nasional yang saat ini tengah mereka emban. Proyek strategis Nasional yang tengah dikerjakan perseroan diantaranya adalah membangun jalan tol dan pelabuhan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.