Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bareng Sungai Watch, Cucu Soekarno Bersihkan Sungai Di Bali

Sabtu, 30 Juli 2022 15:26 WIB
Cucu Presiden Soekarno, Kiran Seegers (kanan) sedang membersihkan sampah di sungai Bali. (Foto: Istimewa)
Cucu Presiden Soekarno, Kiran Seegers (kanan) sedang membersihkan sampah di sungai Bali. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu cucu dari Presiden Soekarno, Kiran Seegers, bersama Sungai Watch melakukan gerakan membersihkan sungai di daerah Bali.

Selama seminggu, Kiran Seegers membersihkan sampah sungai di daerah Tambak Bayuh, Gianyar dan Ubud.

Sungai Watch mengadakan kegiatan membersihkan sungai di beberapa area di Bali. Sungai Watch adalah salah satu Gerakan kepedulian dalam permasalahan sampah sungai di area Bali dan sekitarnya. Didirikan pada tahun 2020 oleh Gary, Kelly and Sam Bencheghib.

Ada sekitar 55 pejuang sungai yang bersemangat, bekerja setiap hari untuk menciptakan solusi untuk menghentikan aliran polusi plastik agar tidak masuk ke laut.

Baca juga : Cucu Soekarno Dan Sungai Watch Bersihkan Sungai Di Bali

Dalam kegiatan bersama Sungai Watch ini, Kiran membantu membuat instalasi trash barrier sungai di daerah Tumbak Bayuh dan Ubud.

Cara ini adalah salah satu cara termudah untuk menghentikan aliran polusi plastik dari sungai menuju ke laut, dan memulihkan aliran sungai agar tidak terhalang oleh sampah.

Masalah sampah di daerah sungai di Bali menjadi perhatian bagi Kiran dan tim Sungai Watch. Hampir sekitar 80 persen sampah yang ada di laut datangnya dari sungai.

Maka dari itu, membuat sistem teknologi penahan sampah ini cukup efektif untuk menahan aliran sampah dari sungai ke laut.

Baca juga : Golkar Memilih Jagokan Airin Jadi Cagub Banten

Dalam summer holiday ini, Kiran banyak belajar mengenai masalah pengolahan sampah juga yang dikumpulkan bersama Sungai Watch.

Di sini mereka mengumpulkan sampah organik dan non-organik.

Sampah organik yang dikumpulkan dari sampah pembatas, antara lain bambu, pohon truf, daun lontar dan kelapa. Non-organik sampah yang dikumpulkan terdiri dari 89 persen plastik, 8 persen kaca, 2 persen kain (beberapa di antaranya termasuk plastic (poliester) dan 1 persen logam.

Sampah-sampah ini dikumpulkan dan melalui proses penyortiran berdasakan kategorinya dan diolah Kembali menjadi produk daur ulang. Masalah sampah selalu menjadi permasalahan yang krusial di setiap daerah.

Baca juga : Gandeng Bank Mandiri, BKI Gelar Pendidikan Vokasi Di Ponpes Banyuwangi

Gerakan ini merupakan ke pedulian dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Menjaga aliran sungai tetap bersih dan bebas dari sampah, sama dengan menjaga lingkungan sekitarnya menjadi jauh lebih baik. Serta menjaga laut kita menjadi bebas dari sampah yang mengalir di sungai.

Beberapa perusahaan yang menghasilkan sampah non-organik di sini harusnya ke depannya menghasilkan produk yang ramah lingkungan.

“Kondisi ini yang harus diperhatikan ke depannya, demi mencip takan lingkungan yang sehat dan juga bersih,” kata Kiran. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.