Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ongkos Ojol Dan Mie Instan Mau Naik
Kasian, Beban Orang Miskin Makin Berat
Kamis, 11 Agustus 2022 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ada kabar buruk buat orang miskin. Ongkos ojek online (ojol) dan harga mie instan mau naik, sementara pendapatan nggak naik-naik. Kalau sampai naik beneran, kasian ya beban orang miskin makin berat aja.
Rencana kenaikan tarif ojol itu mengacu Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP/564/2022 yang diundangkan, 4 Agustus 2022. Kenaikan tarif ojol berdasarkan zonasi. Aturan ini dimulai per 14 Agustus.
Berdasarkan keterangan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno, ada tiga zonasi tarif ojol. Pertama, meliputi Sumatera, Jawa (selain Jabodetabek), dan Bali. Kedua, meliputi wilayah Jabodetabek. Dan, Ketiga, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan sekitarnya, Maluku, serta Papua.
Baca juga : Erick Happy, Korsel Dan China Mau Nyuntik Dana 15 Miliar Dolar AS Ke IBC
Pada Zona I, biaya jasa batas bawah ojol Rp 1.850 per km. Biaya jasa batas atas sebesar Rp 2.300 per km, dan biaya jasa minimal dengan rentang biaya jasa antara Rp 9.250-11.500 per km.
Sementara di Zona II, tarif bawas bawahnya Rp 2.600 per km, tarif batas atas Rp 2.700 per km, dan tarif jasa minimal antara Rp 13.000-13.500. Kemudian Zona III, tarif jasa batas bawahnya Rp 2.100 per km, tarif batas atas Rp 2.600 per km, dan tarif jasa minimal antara Rp 10.500-13.000.
Bukan hanya dari sektor transportasi. Sektor makanan juga akan naik. Kabar buruk ini datang dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Katanya, impor gandum dari Rusia dan Ukraina terganggu. Sejumlah negara bahkan sudah kesulitan mendapatkan gandum.
Baca juga : Awas, Orang Miskin Makin Banyak
Info yang didapat Mentan, sekitar 180 juta ton gandum Ukraina tidak bisa keluar. Apesnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang bergantung pada gandum. “Jadi, hati-hati yang makan mie banyak dari gandum. Besok harganya 3 kali lipat itu. Maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini,” cetus Syahrul.
Memang, sampai saat ini gandum masih tersedia. Namun, harganya dipastikan melonjak tinggi karena jadi rebutan banyak negara. Kondisi ini membuat Mentan putar otak. Ia menyarankan, masyarakat Indonesia mulai mengonsumsi sumber makanan lain pengganti gandum, terutama yang bisa diproduksi massal, seperti singkong hingga sorgum.
Sementara, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan optimis harga mie instan tidak akan naik. Hal ini seiring masuknya musim panen gandum di Australia, Kanada, dan Amerika Serikat. Dia optimis, suplai gandum akan normal lagi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya