Dark/Light Mode

Ongkos Ojol Dan Mie Instan Mau Naik

Kasian, Beban Orang Miskin Makin Berat

Kamis, 11 Agustus 2022 07:30 WIB
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di depan Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/8/2022). Kementerian Perhubungan melakukan penyesuaian tarif ojek online di Indonesia pada rentang biaya jasa minimal dengan kenaikan mulai Rp2.000 hingga Rp5.000 yang efektif berlaku pada 14 Agustus 2022. (ANTARA FOTO/Fauzan/aww).
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di depan Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Selasa (9/8/2022). Kementerian Perhubungan melakukan penyesuaian tarif ojek online di Indonesia pada rentang biaya jasa minimal dengan kenaikan mulai Rp2.000 hingga Rp5.000 yang efektif berlaku pada 14 Agustus 2022. (ANTARA FOTO/Fauzan/aww).

 Sebelumnya 
Lalu apa kata pengamat soal rencana kenaikan ongkos ojol dan mie instan? Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy menilai, kenaikan tarif ojol dan mie instan berpotensi menambah tekanan terhadap inflasi. Apalagi, kata Yusuf, perubahan aturan terkait kenaikan tarif ojol di kota­-kota besar, dampaknya akan terasa lebih memberatkan rakyat.

“Artinya, ketika tarif ini mengalami kenaikan, tentu akan mempengaruhi perhitungan inflasi di kota-kota tersebut dan akan mempengaruhi juga angka kumulatif dari inflasi nasional,” pungkas Yusuf.

Baca juga : Erick Happy, Korsel Dan China Mau Nyuntik Dana 15 Miliar Dolar AS Ke IBC

Sementara, Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan menyebut, kenaikan harga mie instan akan berdampak bagi rakyat miskin. Apalagi konsumsi mie masyarakat Indonesia sangat tinggi. Menurut dia, pemerintah harus mengantisipasi lonjakan harga mie instan.

“Ini pasti berasa, terutama bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah,” kata Daniel.

Baca juga : Awas, Orang Miskin Makin Banyak

Menurut dia, pemerintah harus mulai memikirkan mekanisme agar tidak terlalu bergantung terhadap negara lain. Mungkin tidak bisa seratus persen, tapi minimal bisa produksi sendiri, sebagai bentuk antisipasi.

“Indonesia perlu melakukan perbaikan terhadap sistem pangan nasional. Sehingga ketika terjadi kondisi seperti saat ini tidak kelabakan,” ujarnya.

Baca juga : Mau Ditahan, Tersangka Mangkir

Menurut dia, pemerintah harus serius menangani permasalahan pangan karena ini bukan hanya sekedar masalah hajat hidup rakyat Indonesia tetapi masalah kemanusiaan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.