Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

LP3ES Luncurin Buku Bung Hatta

Muhadjir Puji Ekonomi Kerakyatan Bung Hatta

Sabtu, 13 Agustus 2022 19:03 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy pada saat Peluncuran Buku Karya Lengkap Bung Hatta Jilid 8 dan Pembukaan Sunrise Land Lombok sebagai Destinasi Wisata Berbasis Literasi, Jumat (12/8). (Foto: Youtube)
Menko PMK Muhadjir Effendy pada saat Peluncuran Buku Karya Lengkap Bung Hatta Jilid 8 dan Pembukaan Sunrise Land Lombok sebagai Destinasi Wisata Berbasis Literasi, Jumat (12/8). (Foto: Youtube)

RM.id  Rakyat Merdeka - 120 tahun sejak kelahiran Bung Hatta, gagasannya ternyata tidak habis jadi bahan perbincangan salah satu mengenai ekonomi kerakyatan. Hingga kini, pemikiran Bung Hatta selalu dijadikan sumber kajian.

Yang menjadi pertanyaan, sejauh mana gagasan Bung Hatta menemukan relevansinya di tengah dunia yang berjuang melawan Corona? Berangkat dari penjelasan di atas, Penerbit LP3ES, Jakarta, bekerjasama dengan Universitas Bung Hatta di Padang mengadakan Webinar Peluncuran Buku Karya Lengkap Bung Hatta Jilid 8 dan Pembukaan Sunrise Land Lombok sebagai Destinasi Wisata Berbasis Literasi, Jumat (12/8).

Hadir dalam acara ini Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Ketua Pengurus BINEKSOS/Pendiri LP3ES Ismid Hadad, Putri Bung Hatta Gemala Rabi’ah Hatta, Wakil Direktur Penerbit LP3S Widjanarko S, Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko, Direktur Sunrise Land Lombok Qori’ Bayyinaturrosyi.

Ismid Hadad menyambut positif penerbitan buku Bung Hatta Jilid 8 yang berjudul Ilmu Ekonomi, Dunia Usaha dan Perkembangan Masyarakat di tengah perkembangan teknologi. Di dalam buku tersebut, Bung Hatta mengulas bahwa teknologi dan ilmu pengetahuan merupakan faktor produksi, dan dapat digunakan oleh siapapun dan untuk tujuan yang baik maupun yang buruk, tergantung manusia yang memanfaatkannya.

Baca juga : Erick: Bangun Ekonomi Kerakyatan, BUMN Harus Berpihak Pada UMKM

"Jadi relevansi pemikiran Bung Hatta kepada generasi muda hari ini tergantung darimana dan untuk apa belajar dari pemikiran Bung Hatta tersebut," ucapnya.

Widjanarko S menjelaskan, Bung Hatta adalah satu tokoh multidimensi, di antaranya proklamator, diplomat ulung, intelektual, dan pemikir. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa Bung Hatta adalah seorang penulis yang produktif.

Dari sekian banyak tulisannya, LP3ES telah menerbitkan 431 tulisan yang dihimpun di dalam 8 jilid buku karya dengan tebal keseluruhan 3.941 halaman. Peluncuran dan diskusi buku karya lengkap Bung Hatta jilid ke-8 merupakan kolaborasi LP3ES dengan Infinity Book Store yang berada di Sunrise Land Lombok.

Agustinus Prasetyantoko menyebut, pemikiran Bung Hatta yang ada di buku jilid ke-8 mengingatkan kembali bahwa ilmu ekonomi pada ujungnya adalah ilmu sosial. Kata dia, Bung Hatta mengajak untuk mengembalikan ilmu ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial.

Baca juga : Semoga Tidak Ada Udang Di Balik Batu

Di samping itu, Bung Hatta mengingatkan teknologi bisa dimanfaatkan demi kebaikan bersama. Apa yang disebutkan Bung Hatta tersebut menemukan relevansinya di era 4.0 sekarang ini.

Muhadjir Effendy menyebutkan, Bung Hatta bukan hanya tokoh proklamator dan pahlawan nasional, melainkan juga intelektual dan bapak koperasi nasional. Konsep ekonomi kerakyatan yang dicetuskan oleh Bung Hatta yang salah satunya dimanifestasikan melalui koperasi telah terbukti mampu menjadi pilar ekonomi bangsa.

Menurut dia, koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya berdasarkan prinsip-prinsip gotong royong dan kekeluargaan.

Qori’ Bayyinaturrosyi menambahkan, Bung Hatta adalah paket lengkap sebagai seorang negarawan: jujur, lugu, cerdas, sederhana, dan daftar ini masih bisa kita buat lebih panjang. Dari beberapa daftar tersebut, satu hal yang bisa kita pelajari ialah bahwa ia merupakan pembaca dan penulis kelas berat. Itulah sebabnya, ia bisa dikategorikan sebagai intelektual.

Baca juga : Ekonomi Kita Tahan Banting

Gemala Rabi’ah Hatta mengatakan, Bung Hatta merupakan pendiri bangsa ini yang paling banyak menulis, bahkan karya-karyanya melampaui karya-karya Bung Karno. Kenyataan itu memang tidak mengejutkan, sebab Bung Hatta sangat mencintai aktivitas membaca dan menulis.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.