Dark/Light Mode

Dorong Skema G to G

BP2MI Prioritaskan Korsel Jadi Tujuan Pekerja Migran Indonesia

Jumat, 2 September 2022 10:45 WIB
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali memberangkatkan 96 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan, Kamis (1/9). (Foto: Istimewa)
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali memberangkatkan 96 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan, Kamis (1/9). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali memberangkatkan 96 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan. Mereka akan bekerja di sektor manufaktur dan fishing

Kepala BP2MI Benny Rhamdani, mengatakan pihaknya memprioritaskan pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia dengan skema Government to Govenrment alias G to G

Pasca pembukaan penempatan pekerja migran akibat pandemi Covid-19, BP2MI telah memberangkatkan sebanyak 6.707 pahlawan. Terdiri dari pria maupun wanita. 

Baca juga : Jalin Sinergi, BRI Fasilitasi Layanan Perbankan Castrol Indonesia

"Kami sudah melepas kurang lebih 6.700 PMI, dan jika ditambah dengan skema lain yaitu itu P to P (Private to Private) mandiri, per hari ini kita sudah melakukan pelepasan kurang lebih 101.000 PMI ke negara-negara penempatan," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani, di Hotel El Royale, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (1/9). 

Sampai akhir tahun 2022 ditargetkan akan ada sebanyak 150.000 PMI yang diberangkatkan ke luar negeri. BP2MI akan terus melakukan glorifikasi atas keberangkatan para PMI ke negara tujuan.

"Saya ingin setiap melepas para pekerja migran ibarat negara melepas kontingen olimpiade," ujarnya. 

Baca juga : Dorong UMKM Go Digital, Teten Gaet Jagoan Internet Marketer

Karena itu, dalam setiap acara pelepasan keberangkatan PMI, lanjut Benny, BP2MI selalu menghadirkan tokoh-tokoh, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga para anggota DPR. 

"Kalian pahlawan devisa layak dilepas dengan hormat, mendapatkan perlakuan terhormat dan dilepas oleh orang-orang penting yang mewakili negara," ucap politisi Partai Hanura itu di depan para PMI yang akan diberangkatkan.

Diketahui, sumbangan devisi PMI bagi negara tercatat sekitar Rp 159,6 triliun atau hanya kalah dari devisa yang disumbang oleh sektor migas. "Saya berani mengatakan, negara ini berhutang pada kalian. Karenanya, tata kelola penempatan, tata kelola perlindungan (PMI) diperbaiki dengan berbagai regulasi yang memberikan kepastian hukum," sambung dia.

Baca juga : Korsel Masuk 3 Besar Negara Tujuan Pekerja Migran Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menyampaikan, apresiasinya kepada BP2MI yang rajin memberangkatkan PMI ke negara tujuan, pasca pandemi mereda. 

"Saya memberikan apresiasi yang sangat kuat kepada BP2MI di bawah kepemimpinan Pak Benny Rhamdani, karena dengan kondisi pandemi yang masih ada ini Indonesia sudah bisa menempatkan tenaga-tenaga kerjanya, PMI-nya ke luar negeri, sehingga kita bisa dan mampu untuk bangkit dari keterpurukan pasca pandemi," ucap Wamenaker.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.