Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila bagi generasi muda khususnya yang berkreativitas dalam media digital atau konten kreator di Provinsi Bali.
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi mengajak, ratusan pelaku konten kreator itu untuk tetap meningkatkan kreativitasnya dalam konten-konten positif yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Menurutnya, Pancasila sebagai sesanti Bhinneka Tunggal Ika merupakan sebuah pola dasar ke-Indonesiaan.
"Pola dasar itu terbentuk dari akar budaya dan kesejarahan melalui masa yang panjang yang dipelihara melalui jaring-jaring konektivitas lintas budaya, lintas iman dan kepercayaan, lintas golongan, lintas ideologi, hingga lintas wilayah," kata Yudian dalam keterangannya, Senin (5/9).
Baca juga : Tulis Pesan Perpisahan Di Dinding Kamar Mandi
Pancasila dirumuskan sebagai dasar dan tuntutan bernegara melalui upaya penggalian, penyerapan, kontekstualisasi, rasionalisasi, dan aktualisasinya yang bertujuan menopang tradisi, kebiasaan, dan semangat kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
"Suatu hari Bung Karno pernah mengatakan, bahwa kita sekarang (pasca kemerdekaan) berada dalam tingkatan kedua dari Revolusi yaitu tingkatan Nation Building," ujarnya.
Ia mengajak kepada generasi muda untuk berjuang bersama-sama dalam membina bangsa sesuai dengan bidangnya berlandaskan nilai-nilai Pancasila. "Pada tingkatan ini kita berjuang bersama dalam membina sebuah bangsa, oleh karena itu, dibutuhkan sebuah gerakan bersama yang bertumpu pada semangat nasionalisme dan Pancasila," tegasnya.
Baca juga : Erick Dan Teten Gandeng Marketer Bantu UMKM
Ia juga menjelaskan Pancasila sebagai karakter dan haluan bersama sebagai titik temu, titik tumpu, dan titik tuju bangsa Indonesia tentu membutuhkan gerakan pembudayaan secara berkesinambungan, terencana, dan terpadu.
"Modal sosial lahir dari ruang perjumpaan sosial budaya, jejaring dan konektivitas antar komunitas masyarakat, serta semangat inklusivitas yang pada akhirnya mampu membangun rasa saling percaya," paparnya.
Dirinya juga mengatakan Pancasila sebagai ideologi kerja dalam praksis pembangunan nasional, baik dalam norma, kebijakan, pengelolaan ekonomi untuk kemajuan bangsa. "Tentu dibutuhkanlah penafsiran-penafsiran yang menjustifikasi kepentingan nasional, gotong royong, serta nilai-nilai musyawarah yang mengedepankan semangat kebersamaan dan persatuan," paparnya.
Baca juga : Si Apeng Juara 1 Koruptor
Ia berharap, diklat tersebut dapat memunculkan konsolidasi gagasan dan ide yang mampu meramu gagasan Pancasila sebagai gagasan yang mendorong kemajuan peradaban manusia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya