Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Elektabilitasnya Naik Terus, Puan Berpeluang Besar Jadi Capres

Minggu, 11 September 2022 07:38 WIB
Ketua DPP PDIP Puan Maharani/Ist
Ketua DPP PDIP Puan Maharani/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah merilis hasil survei opini publik pada pemimpin perempuan dan pemilihnya pada pekan lalu, Lembaga Survei KedaiKOPI, Jumat 9 September 2022, menggelar diskusi publik bertajuk 'Siapa Ingin Presiden Perempuan?'.

Diskusi menghadirkan tiga narasumber, masing-masing analis komunikasi politik Hendri Satrio, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati, Senior Researcher Lembaga Survei KedaiKOPI Ashma Nur Afifah. 

"Diskusi saya sampaikan membuka wacana soal kepemimpinan perempuan, karena selama ini kalau bicara soal keterwakilan perempuan, itu ranahnya di Pileg, karena di situ diatur harus 30 persen," terang Ninis, sapaan akrab Khoirunnisa Nur Agustyati, kepada wartawan, Jumat (9/9). 

Menurutnya, isu perempuan di ranah eksekutif, baik di Pemilihan Presiden, Pemilihan Gubernur sampai Pemilihan Bupati dan Wali Kota, selama ini jarang sekali dibicarakan dan menjadi isu utama dalam prosesnya. 

Ninis memaklumi, kondisi demikian karena sangat jarang kaum perempuan masuk dalam jajaran elite politik. Apalagi jika bicara soal kaum perempuan dalam pemilu eksekutif, muaranya ada pada partai politik. 

"Kalau kita bicara pemilu eksekutif, akhirnya muaranya ada pada parpol, syaratnya juga cukup berat, 25 persen kursi atau suara. Jarang sekali perempuan bisa masuk radar di situ, jarang perempuan masuk radar dalam tataran elite,” jelasnya. 

Baca juga : Pengamat: Kepemimpinan Politik Airlangga Beri Ruang Lebih Besar Untuk Anak Muda

Mengenai nama perempuan yang masuk dalam radar calon presiden 2024, Ninis mengakui nama Ketua DPR Puan Maharani. Namanya juga masuk dalam jajaran elite partai politik.

Merujuk hasil survei KedaiKOPI, dia menyebutkan nama-nama seperti Susi Pudjiastuti, Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini. Sayangnya, nama-nama tersebut meski mempunyai elektabilitas sangat kecil kemungkinan diusung menjadi capres atau cawapres. 

"Dorongannya, bagaimana parpol bisa membuka akses bagi perempuan lain ketika masa pencalonan," ucap Ninis. 

Peluang Puan Maharani

Dalam kesempatan itu, Ninis juga menyinggung peluang Puan Maharani yang juga Ketua DPP PDIP dalam Pilpres 2024. 

Kata dia, PDIP memang menjadi partai yang bisa mengusung pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024. 

Baca juga : PNM Fasilitasi Anak Nasabah Di Ruang Pintar Cinta Mekar

"PDIP satu-satunya yang bisa maju sendiri, kursi di DPR sudah 25 persen. Tapi memang rasa-rasanya harus mengajak parpol lain," jelasnya. 

Nama Puan juga diakuinya masuk dalam jajaran elite parpol yang sangat besar kemungkinannya diusung PDIP. Kemudian dari trennya, sebagaimana hasil dari beberapa lembaga survei, elektabilitas Puan terus mengalami kenaikan.  

Kinerjanya di DPR, lanjut Ninis, meski belum terlalu banyak juga sudah menunjukkan hal positif. Ini terlihat dari pengesahan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) menjadi UU TPKS.

"Pengesahan Undang- Undang TPKS itu bisa dilihat sebagai keberhasilan perempuan. Bisa dibilang ada kolaborasi PDIP di situ. Ibu Puan bersama beberapa kelompok kaum perempuan mengawal dari awal sampai disahkan menjadi Undang-Undang," ucap Ninis.

Ini menjadi nilai plus buat Ketua DPR. Sekarang juga tengah mengusulkan lagi RUU terkait hak-hak perempuan, yakni perlindungan pekerja rumah tangga. Dalam konteks ini, Puan bukan hanya Ketua DPR perempuan, tetapi benar-benar membawa kepentingan kaum perempuan.

Sekadar diketahui, elektabilitas Ketua DPP PDIP Puan Maharani melejit berdasarkan hasil Lembaga Survei KedaiKOPI. Puan yang biasanya memiliki elektabilitas 1 - 2 persen, saat ini sudah masuk empat besar calon presiden dengan elektabilitas tertinggi.

Baca juga : Jokowi: Nanti, Yang Untung Besar Itu Saumlaki Tanimbar

Tercatat, Puan memiliki elektabilitas hingga 9,6 persen. Berada di urutan ketiga terdapat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 14,5 persen, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 18 persen, dan urutan pertama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 26 persen.

"Responden yang memilih Puan mengungkapkan alasan mereka bahwa Puan sosok tegas, berani dan cerdas," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Polemik, Minggu (4/9). 

Survei KedaiKOPI digelar 3-18 Agustus 2022 dengan metode face to face interview. Ada 1.197 responden tersebar proporsional di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk survei dengan pertanyaan terbuka tentang calon presiden perempuan yang paling cocok, Puan Maharani juga menjadi urutan paling teratas, yakni 9,6 persen. 

Di urutan bawahnya ada Megawati Soekarnoputri 0,7 persen, Susi Pudjiastuti 0,6 persen, Khofifah Indar Parawansa 0,6 persen, Tri Rismaharini 0,5 persen dan Sri Mulyani 0,2 persen.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.