Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Baru beres persoalan minyak goreng, kini rakyat kecil dibikin susah dengan melonjaknya harga telur ayam. Sudah 2 pekan ini, harga telur ayam menembus angka Rp 30 ribuan per kilogram, angka tertinggi dalam sejarah. Menyikapi hal itu, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan jawab serius dan bercanda. Warganet yang kecewa, meluapkan kekesalannya pada Zulhas-sapaan Mendag.
Harga telur ayam terpantau naik sejak awal Juli lalu. Perlahan tapi pasti, harga telur yang biasa dibandrol Rp 23 ribu per kilogram naik ke Rp 27 ribu per kilogram. Masuk bulan Agustus, bukanya turun, harganya makin meroket. Dalam 2 pekan terakhir, harganya sudah tembus Rp 30 ribu per kilogram.
Baca juga : Telkom Dorong UIII Jadi Pendidikan Berstandar Internasional
Di Pasar Pluit Jakarta, harga telur bahkan melonjak hingga Rp 30 ribu per kilogram. Di beberapa daerah seperti di Kalimantan dan Sulawesi, harganya sudah mencapai Rp 35-37 ribu per kilogram. Merujuk dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) rata-rata nasional harga telur ayam per hari kemarin adalah Rp 30.900 per kilogram.
Meskipun harga telur ayam sudah meresahkan, Zulhas meminta hal tersebut tidak usai diributkan. Dengan nada candaan, Ketum PAN ini malah pamer nota kesepahaman perjanjian dagang yang dilakukan kementerian yang dipimpinnya dengan India. Nota perdagangan 2 negara itu mencapai 3,2 miliar dolas AS.
Baca juga : Peringati 17 Tahun Aceh Damai, Mahfud Bicara Keutuhan Bangsa
“Oh, itu kenaikan harga telur ayam nggak seberapa, jangan diributkan ya. Perjanjian dagang dengan India senilai US$ 3,2 miliar itu lah yang ditulis,” kata Zulkifli di Aula Kementerian Perdagangan, Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, saat blusukan ke pasar, Zulhas mengakui ada kenaikan harga telur. Ia berjanji akan menurunkan harga pangan, termasuk telur.
Baca juga : Kasian, Beban Orang Miskin Makin Berat
Dia berkesimpulan, saat ini komoditas telur ayam mengalami kelebihan pasokan (oversupply), sehingga banyak yang dimatikan ketika menetas. Hal itu lantaran pemerintah khawatir harga telur menjadi rendah. “Memang telur ada naik sedikit kemarin Rp 32.000 minggu lalu Rp 27.000 tapi sekarang Rp 29.000-30.000 per kilogram,” kata Zulhas di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menilai bercandaan Mendag tidak lucu. Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri meminta Zulhas serius dalam memberikan pernyataan dan tak bikin gaduh. Kata dia, kenaikan harga telur ini bikin emak-emak menjerit. “Sebaiknya pemerintah segera mencarikan solusinya,” kata Mansuri, dalam keterangan tertulis, tadi malam.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya