Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sudahlah, PSSI Jangan Politisasi JIS

Selasa, 13 September 2022 08:05 WIB
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Sekjen PSSI), Yunus Nusi. (Foto: ANTARA/Michael Siahaan).
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Sekjen PSSI), Yunus Nusi. (Foto: ANTARA/Michael Siahaan).

 Sebelumnya 
“Mungkin PSSI stadionnya sekelas Pakan Sari Bogor,” kata dia.

Akun @Mcnoey mengingatkan PSSI untuk tidak mencampuradukkan poli­tik dengan olahraga. Dia menegaskan, olahraga mempunyai aturan dan pakem sendiri bukan abu-abu seperti politik.

Baca juga : Rakor Sama KSAL, Moeldoko: Jangan Persulit Nelayan di Laut

“Kenapa harus membuat manuver poli­tik untuk sebuah ajang olahraga. Padahal Stadion JIS jadi kebanggaan negeri ini,” ujar @Ade_Purnama.

“Kapan Indonesia bisa maju kalau semua selalu dikaitkan dengan politik, sampai-sampai olahraga dikaitkan dengan politik,” kritik @Eko_Priyono.

Baca juga : Narasi Islamophobia Sarat Kepentingan Politik

Sementara, @Cah_Ndeso sependapat dengan pernyataan Sekjen PSSI. Dia menyebut pagar tribun penonton JIS per­nah roboh saat menggelar pertandingan. Kata dia, fakta tersebut membuktikan kualitas JIS.

“Stadiun GBK pagarnya kokoh untuk mengantisipasi penonton berjubel. Kalau pagar Stadion JIS nempel di atas tembok bata ringan jadi rawan roboh,” kata @Poseidon.

Baca juga : KNPI Dorong Demiliterisasi Dan Depolitisasi Polri

Seharusnya, kata @Kremi, PSSI yang berhak menilai layak atau tidaknya Stadion JIS, bukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. “Kalau PSSI saja bilang tidak layak, apa mungkin FIFA bisa bilang layak,” katanya.

Akun @Fixtech7 menjelaskan kriteria stadion layak menurut PSSI. Antara lain, pernah dipakai penonton dengan kapa­sitas 100 persen, sedangkan JIS belum pernah. Selanjutnya, pemain turun dari bus harus aman di area dalam, sedangkan di JIS di area publik. “Dan gerbang utama harus lebih dari satu sedangkan JIS hanya satu. Bila benar itu semua, JIS memang tidak layak,” kata dia. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.