Dark/Light Mode

Journalism Day Universitas Bakrie Bahas Isu Perempuan

Sabtu, 24 September 2022 13:42 WIB
Uni Zulfiani Lubis, Ketua FJPI (kanan), dan Putri Ayuningtyas, News Anchor di salah satu media besar di Indonesia saat diskusi. (Foto : ist)
Uni Zulfiani Lubis, Ketua FJPI (kanan), dan Putri Ayuningtyas, News Anchor di salah satu media besar di Indonesia saat diskusi. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Bakrie menggelar kegiatan Journalism Day yang mengangkat isu gender. Digelar oleh Media Club dari Program Studi Ilmu Komunikasi, topik basahan diskusi adalah “Tantangan Jurnalis Perempuan dalam Mengawal Isu-Isu Perempuan” pada 20 September lalu.

Tema ini dibahas tuntas oleh dua orang pemateri yang berprofesi sebagai Jurnalis perempuan, mereka adalah Uni Zulfiani Lubis, Ketua Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), dan Putri Ayuningtyas, News Anchor di salah satu media besar di Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta yang berasal dari sejumlah pelajar, akademisi, dan mahasiswa dari beberapa universitas di Indonesia. Bersama Theresia Aprillie, Moderator yang merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, sesi seminar pun dibuka.

Baca juga : Universitas Bakrie Sukses Sedot Perhatian Di Event Career Day 2022

Uni Lubis, yang menjadi pemateri pertama menyatakan bahwa adanya pergeseran dalam menggali keterangan dari narasumber pada era teknologi seperti sekarang ini. “dulu, narasumber harus ditemui secara langsung dalam melakukan wawancara.

"Jumlah media juga belum terlalu massive seperti sekarang. Tapi makin ke sini, kita bisa wawancara narasumber via online messaging dan juga jumlah persaingan media semakin besar” terangnya. Ia mengakui bahwa persaingan membuat jurnalis di era digital mendapatkan beban kerja yang semakin besar," jelas Uni Lubis dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/9).

Tantangan lainnya juga datang dari isu diskriminasi. Walaupun pada media mainstream isu ini tidak kerap terjadi, tapi diskriminasi terjadi di daerah terutama bagi jurnalis perempuan untuk urusan penugasan antara laki laki dan perempuan. “tantangannya sama, tinggal bagaimana sikap kita sebagai jurnalis perempuan menghadapinya” tambahnya.

Baca juga : Bamsoet Apresiasi Dan Dukung KPK Berantas Mafia Peradilan

Putri Ayuningtyas, yang menjadi pembicara kedua menyatakan bahwa media tempatnya bekerja memberikannya ruang yang cukup untuk mengeksplor berbagai tantangan kerja.

Ia juga membahas bahwa sesama perempuan, memberinya sensitivitas yang lebih tinggi dalam membahas isu-isu perempuan.

“Apabila ada peliputan yang mengangkat tema seperti pelecehan seksual, kami bisa berusaha lebih dekat dan memberi support moril bagi korban meski butuh waktu” terangnya.

Baca juga : Transaksi Digital Bank Muamalat Capai 90 Persen

Keduanya memberikan pesan kepada para peserta, bahwa menjadi jurnalis memerlukan pemikiran kritis dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Selanjutnya, menjadi seorang jurnalis khususnya perempuan harus selalu mengandalkan hati dan empati.

Sebagai penutup acara, terdapat special performance dari seorang content creator Tiktok yang juga ahli dibidang musik yakni AkuJejez. Ia membawakan 3 lagu dan berhasil membuat peserta yang hadir ikut bernyanyi bersama. 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.