Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Penjajakan Koalisi NasDem, PKS Dan Demokrat Alot

Capresnya Sudah Ada Cawapres Belum Deal

Minggu, 25 September 2022 06:30 WIB
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya. (Foto: Istimewa).
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjajakan koalisi Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat masih alot. Masalah utamanya, soal penentuan calon wakil presiden (cawapres).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Willy Aditya mengklaim, progres kerja sama antara Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat mendekati angka 80 persen. Namun, proses nego­siasi masih membutuhkan waktu karena ketiga partai politik belum pernah bekerja sama.

“Tentu ini nggak bisa kawin paksa, proses pembangunan chemistry di dua ranah. Yakni ranah antarpartai, dan ranah antara kandidat (capres-cawapres) den­gan partai,” ujar Willy di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Juru Bicara DPP PKS M Kholid mengungkapkan, salah satu yang belum men­jadi kesepakatan adalah penentuan figur calon wakil presiden (cawapres). Kata dia, masing-masing partai politik berhak mengajukan aspirasinya.

Baca juga : DKI Tetapkan Jalan Pasar Baru, Batu Penggilingan Dan Prasasti Padrao Sebagai Benda Cagar Budaya

“Yang jadi pekerjaan rumah, kira-kira siapa cawapresnya,” kata Kholid dalam keterangannya, kemarin.

Sementara, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra ingin agar usulan pengusungan capres-cawapres Partai Demokrat didengarkan. Namun, dia mengakui partainya belum memilih figur capres-cawapres, karena mekanisme itu menjadi ke­wenangan Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat.

“Kami menghargai dan menghor­mati independensi mekanisme penentuan capres-cawapres dari tiap parpol sahabat calon mitra koalisi,” ujarnya.

Netizen heran dengan koalisi NasDem, Demokrat dan PKS yang belum ada titik temu. Apalagi, yang diributkan justru posisi cawapres, bukan capres Pemilu 2024.

Baca juga : Elite Demokrat Dan Elite Banteng Saling Adu Data

Akun @Margo_Baskoro menduga, sejak awal rencana koalisi tiga partai ini berjalan alot. Sebab, Ketum DPP Partai NasDem Surya Paloh akan berpikir pan­jang ke depan soal penetuan calon wakil presiden (cawapres).

“Ngakak, rebutan cawapres nggak ada yang mau ngalah,” sindir @anony­mous51.

Akun @Ina_Pamungkas juga heran. Kata dia, ketiga parpol yang akan mem­bentuk koalisi malah meributkan po­sisi cawapres, bukannya capres. Kalau capresnya bukan dari parpol mending bubarin aja parpolnya.

“Saat ini penentuan cawapres masih alot, tapi nantinya akan mengerucut pada satu nama pada Pemilu 2024,” ujar @Sugeng_Maulana.

Baca juga : Pekan Depan, Puan Dan Prabowo Berkuda Bareng Di Hambalang

Akun @Arifin mengingatkan masing-masing ketua umum dan elite parpol, jangan mengedepankan ego. Lebih baik, mereka mendengarkan suara rakyat dalam menentukan capres dan cawapres yang dikehendaki rakyat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.