Dark/Light Mode

BBM `Orang Kaya` Sudah Turun

BBM Orang Miskin Tetap

Minggu, 2 Oktober 2022 07:30 WIB
Sejumlah pengendara motor antre untuk mengisi BBM subsidi jenis Pertalite di salah satu SPBU. (Foto: Antara).
Sejumlah pengendara motor antre untuk mengisi BBM subsidi jenis Pertalite di salah satu SPBU. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Turunnya harga BBM di sejumlah SPBU kurang disambut antusias warga. Maklum, yang diturunkan Pertamina hanya harga BBM yang biasa dikonsumsi orang kaya. Sementara, BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar yang biasa “diminum” orang miskin, harganya masih tetap.

Penurunan BBM ‘orang kaya’ itu, resmi diberlakukan per 1 Oktober 2022, kemarin. Rinciannya, Pertamax turun menjadi Rp 13.900 per liter untuk wilayah DKI Jakarta, dari sebelumnya Rp 14.500 per liter. Pertamax Turbo juga turun dari Rp 15.900 per liter menjadi Rp 14.950 per liter.

Tak hanya Pertamina, harga BBM di sejumlah SPBU swasta juga, ikut turun. Shell menurunkan harga BBM Super RON 92 dari Rp 15. 420 per liter menjadi Rp 14.150 per liter. V-Power Nitro + kini jadi Rp 15.230 per liter dari sebelumnya Rp 16.150 per liter. Kemudian harga V-Power RON 95 juga turun menjadi Rp 14.840 per liter, dari sebelumnya Rp 16.130 per liter.

Baca juga : Suharso Dan Mardiono Gantian Masuk Istana

VIVO juga menurunkan harga BBM jenis Revvo 92 dan Revvo 95. Harga BBM jenis Revvo 92 turun menjadi Rp 14.140 per liter dari sebelumnya Rp 15.400 per liter. Sementara Revvo 95 turun menjadi Rp 14.830 per liter dari Rp 16.100 per liter.

Di SPBU BP, harga BBM yang turun yakni BP 90, BP 92 dan BP 95. Harga BP 90 turun dari Rp 14. 890 per liter menjadi Rp 14.050. Lalu harga BP 92 turun dari Rp 14.990 per liter menjadi Rp 14.150 per liter, dan harga BP 95 turun dari Rp 16.130 per liter menjadi Rp 14.840 per liter.

Sayangnya, harga BBM jenis Pertalite masih di angka Rp 10 ribu per liter dan Solar Rp 6.800 per liter.

Baca juga : Bijak Dong, Orang Kaya Jangan Beli BBM Subsidi

Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina melakukan penyesuaian harga jual BBM nonsubsidi. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan, harga BBM nonsubsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS).

“Berdasarkan perhitungan, periode September lalu untuk produk Gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga,” jelas Irto.

Kapan BBM subsidi turun? Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan menyarankan, BBM bersubsidi tidak buru-buru diturunkan. Karena saat ini harga keekonomiannya masih jauh. Pemerintah masih menanggung beban subsidi maupun kompensasi untuk Pertalite dan Solar, masing-masing per liternya Rp 3.150 dan Rp 7.950.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.