Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah ingin penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tepat sasaran. Karena itu, kendaraan yang mengisi bensin bisa mendaftar di aplikasi MyPertamina. Hal itu masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan mengungkapkan, pihaknya telah melakukan survei pada 13-21 Agustus 2022 terhadap 1.220 responden representatif yang mewakili populasi pemilih secara nasional. Survei menggunakan metodologi multistage random sampling.
Hasilnya, 21,3 persen responden setuju dengan kebijakan Pemerintah mewajibkan masyarakat menggunakan aplikasi MyPertamina untuk membeli BBM bersubsidi. Sementara 5,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Namun, sekitar 73 persen tidak setuju kebijakan Pemerintah yang menerapkan pembelian Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina.
Baca juga : HNW Minta Pemerintah Revisi Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
Adapun kebijakan menggunakan aplikasi MyPertamina sudah berlaku sejak 1 Juli 2022. Seluruh pengguna Pertalite dan Solar yang merasa berhak menggunakan BBM subsidi tersebut bisa mendaftarkan kendaraannya. Aplikasi ini akan terhubung dengan data Polri agar penyaluran subsidi BBM tepat sasaran.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui, implementasi aplikasi MyPertamina belum maksimal. Namun, dia yakin aplikasi ini akan membantu memastikan penyaluran subsidi tepat sasaran setelah sinkronisasi data sempurna.
Hal itu belajar dari pengalaman aplikasi PeduliLindungi yang memerlukan waktu, hingga akhirnya berfungsi seperti sekarang.
“Kita sudah pernah melakukan, misalnya PeduliLindungi, kan bisa,” jelasnya.
Baca juga : FSBDSI Dukung Penyesuaian Harga BBM Subsidi
Sekretaris Perusahaan Subholding Commercial & Trading PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting meminta masyarakat tetap mendaftarkan kendaraannya lewat aplikasi MyPertamina, meski harga bensin naik.
Aplikasi itu untuk menyaring kendaraan yang layak menenggak BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.
“Tolong (kenaikan harga BBM) jangan dikaitkan dengan (penggunaan) aplikasi MyPertamina. Masyarakat silakan daftar, boleh ke booth pendaftaran langsung, atau ke website subsiditepat.mypertamina.id,” ujar Irto.
Dia mengatakan, Pertamina berencana tetap membatasi konsumen BBM bersubsidi walau harga Pertalite dan Solar naik. Sehingga, kendaraan mana saja yang mengisi BBM subsidi harus didata.
Baca juga : Sambo Kalahnya Sama BBM
Irto bilang, masyarakat yang sudah mendaftarkan diri ke MyPertamina akan memperoleh QR Code. QR Code ini bisa ditunjukkan kepada petugas SPBU saat melakukan transaksi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya