Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ditanya Soal Pergantian Panglima TNI

Andika: Presiden Biasanya Dadakan

Kamis, 6 Oktober 2022 07:30 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) dan Wakil Presiden Maruf Amin (kedua kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) meninjau kendaraan tempur yang dipamerkan usai mengikuti upacara peringatan HUT ke-77 TNI di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz).
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) dan Wakil Presiden Maruf Amin (kedua kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) meninjau kendaraan tempur yang dipamerkan usai mengikuti upacara peringatan HUT ke-77 TNI di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz).

RM.id  Rakyat Merdeka - Usai menghadiri Upacara Peringatan HUT ke-77 TNI, di Istana Merdeka, kemarin, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ditanya soal pergantian panglima. Jenderal bintang empat ini bilang, Presiden Jokowi biasanya menentukan sosok calon Panglima secara mendadak, di menit-menit akhir.

Andika akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember nanti. Mengingat semakin dekatnya masa pensiun tersebut, biasanya sudah ada persiapan dari Presiden untuk memilih calon Panglima baru.

Sudah adakah pembicaraan dengan Jokowi untuk pemilihan Panglima baru? Andika mengaku, belum ada komunikasi.

Baca juga : Anies: Insya Allah, Perjalanan Panjang Ini Tidak Berat...

“Sejauh pengalaman saya, Presiden itu nggak pernah jauh-jauh hari ngomong, nggak pernah. Beliau pasti mendadak,” kata Andika.

Siapa yang akan menggantikannya? Andika enggan berspekulasi. Kata dia, itu hak prerogatif Presiden.

Mengenai wacana perpanjangan masa jabatan Panglima, Andika juga enggan berkomentar banyak. “Waduh, saya nggak tahu, itu bukan kewenangan saya,” ujar Andika. Yang pasti, kata dia, apa pun perintah Presiden, akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Baca juga : Bamsoet Ajak Semua Elemen Bangsa Rawat dan Amalkan Pancasila

Merujuk syarat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, calon panglima adalah perwira TNI berbintang empat yang masih aktif. Dari syarat ini, hanya ada tiga kandidat yang bisa dicalonkan untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan TNI. Mereka adalah KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, KSAL Laksamana Yudo Margono, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetya.

Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya meminta semua pihak menunggu keputusan Jokowi mengenai pergantian Panglima ini. Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengaku tidak tahu siapa yang akan menjadi Panglima TNI berikutnya.

Di jagat Twitter, sejumlah netizen menebak-nebak calon pengganti Andika. Akun @ziem_look berharap, Panglima selanjutnya dari Angkatan Laut. “Mudah-mudahan calon Panglima TNI selanjutnya ada di Korps Marinir Pak Yudo Margono. Biar adem,” cuitnya.

Baca juga : Nuning: Revisi Peraturan Panglima TNI Untuk Akomodir Remaja Saat Ini

Akun @jarrfajar mengungkapkan hal serupa. Ia mengunggah profil Yudo Margono yang sudah malang melintang di kapal perang, sangat pantas menjadi Panglima.

Sementara itu, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan, tiga Kepala Staf TNI sama-sama punya peluang. Namun, Marsekal Yudo Margono peluangnya paling besar. Ada dua alasan. Pertama, hubungan baik dan kedekatan yang terjalin antara Andika dan Yudo. Kedua, belum ada Panglima TNI yang berasal dari lingkungan TNI AL sepanjang 2 periode kepemimpinan Presiden Jokowi.

Menurutnya, Jokowi kemungkinan besar tak akan melewatkan momentum pengedepanan budaya pergiliran di antara ketiga matra. “Sebab, kalau selama masa pemerintahan Presiden Jokowi, TNI AL tidak diberi kesempatan untuk mengisi pos Panglima, ini akan menimbulkan konflik. TNI AL diperlakukan ibarat anak tiri. Ini berpotensi menghadirkan kerawanan bagi soliditas TNI, terlebih stabilitas nasional,” jelasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.