Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Prof Nur Rianto Al Arif: Akselerasi UIN Menuju Kampus Cerdas Bertaraf Internasional

Jumat, 7 Oktober 2022 14:16 WIB
Guru Besar Ilmu Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Jakarta Prof. Dr. M. Nur Rianto Al Arif. (Foto: Ist)
Guru Besar Ilmu Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Jakarta Prof. Dr. M. Nur Rianto Al Arif. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta perlu didorong lebih cepat menjadi kampus cerdas dengan rekognisi global.

Implementasi akselerasi dari berbagai sisi akademik-kelembagaan, smart campus, dan penguatan kolaborasi menjadi aspek-aspek penting dalam mendorong rekognisi UIN Jakarta.

Hal ini disampaikan salah satu calon Rektor UIN Jakarta periode 2023-2027, Prof. Dr. M. Nur Rianto Al Arif. Diketahui, Guru Besar Ilmu Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Jakarta ini masuk dalam daftar 17 Guru Besar UIN Jakarta yang mencalonkan diri dalam pemilihan Rektor UIN Jakarta untuk lima tahun mendatang.

Baca juga : Jadi Ketua ABTI Kalbar, Cazanova Siap Cetak Atlet Menuju Pentas Internasional

"Tema besar yang akan saya usung adalah akselerasi, yaitu akselerasi menuju kampus cerdas bertaraf internasional," paparnya dalam sesi penyampaian visi misi, di hadapan sidang Senat UIN Jakarta, dikutip Jumat (7/10).

Terkait itu, sebutnya, terdapat tiga kata kunci atas tema akselerasi yang diusungnya, yaitu akselerasi, smart campus, dan world class university. Menurutnya, akselerasi sendiri menjadi sebuah keharusan bagi UIN Jakarta.

"Kalau dilihat di Renstra UIN Jakarta maupun Renstra PTKI 2045, semuanya adalah akselerasi pada rekognisi global. Pertanyaannya, kapan kita lakukan? atau, kapan kita raih? Sehingga bagaimana dalam 4-5 tahun ini kita melakukan akselerasi," paparnya.

Baca juga : Prof. Tjandra: Eksistensi Rakyat Merdeka, Besar Dan Penting

Tema akselerasi sendiri, sebutnya, sudah menjadi perhatian para Rektor UIN Jakarta sejak almarhum Profesor Azyumardi Azra hingga Profesor Amany Lubis.

Beberapa perankingan dunia juga mencatat dinamika UIN Jakarta dalam akselerasi perguruan tinggi berekognisi global sehingga yang dibutuhkan adalah fokus yang lebih jelas.

"Sehingga kita butuh akselerasi lebih cepat. Misalnya, bagaimana rekognisi yang ditarget tahun 2030 atau 2032, bisa kita capai di tahun 2027," jelasnya.

Baca juga : GMC Bangkitkan Kesadaran Generasi Muda Lampung Terhadap Kebudayaan Indonesia

Untuk Smart Campus, jelasnya, UIN Jakarta dalam lima tahun ke depan perlu memperkuat layanan pendidikan berbasis teknologi.

Layanan berbasis teknologi dibutuhkan sebagai sarana pendidikan efektif sesuai program merdeka belajar, layanan administrasi, bahkan perluasan jangkauan pendidikan melalui program Massive Online Course seperti telah diinisiasi perguruan tinggi dunia.

"Nah seperti itulah yang nanti akan kita kembangkan di UIN Jakarta sehingga lebih banyak mahasiswa yang datang belajar ke UIN Jakarta. Ini kesempatan bagi kita untuk menyajikan keunggulan-keunggulan studi di UIN Jakarta seperti Studi Islam, kajian perbandingan agama, dan lainnya yang mungkin orang luar banyak butuh tapi untuk datang belajar ke Indonesia akan menimbulkan cost," paparnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.