Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

PSSI, PT LIB, Panpel, Indosiar Saling Hindar, Mahfud MD: Bukti Liga Kacau

Rabu, 12 Oktober 2022 12:13 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Foto: Istimewa)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai, aksi saling hindar tanggung jawab antara PT LIB, PSSI, hingga Indosiar dalam tragedi Stadion Kanjuruhan Malang bukti liga sepak bola Indonesia berjalan kacau.

"Terjadi saling hindar dari tanggungjawab operasional lapangan seperti antara LIB, PSSI, Panpel, bahkan Indosiar. Ini menjadi bukti bahwa penyelenggaraan liga agak kacau," kata Mahfud dalam keterangannya, Rabu (12/10).

Mahfud mengatakan, kondisi tersebut membahayakan dunia persepakbolaan di Indonesia. Karenanya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) bakal mencari akar masalahnya. Hasil TGIPF jadi bahan untuk menyusun rekomendasi.

Baca juga : Bank Indonesia Dan Kemendag Luncurkan SIAP QRIS Di Lippo Mall Kemang

"Rekomendasi TGIPF belum dikeluarkan, masih akan didiskusikan hari ini," kata dia.

Di sisi lain, Mahfud mengaku berkoordinasi dan melakukan silang temuan dengan temuan Komnas HAM. Ia memperkirakan, kemungkinan Komnas HAM merekomendasikan sesuatu yang khas sesuai dengan kewenangannya.

Ditambahkan, temuan TGIPF tak akan diumumkan sebelum diserahkan kepada Presiden Jokowi.

Baca juga : Di Pameran Adexco 2022, Indonesia Dan Negara Lain Saling Belajar Mitigasi Bencana

"Sebab TGIPF dibentuk dengan Keppres untuk keperluan Presiden. TGIPF akan menyerahkan laporan kepada Presiden Jumat atau Senin mendatang," ungkapnya.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan terjadi usai Arema menjamu Persebaya 1 Oktober 2022 malam. Awalnya, suporter Arema turun lapangan. Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun stadion.

Akibatnya, penonton berlarian panik. Total 132 suporter Arema FC tewas dan ratusan lainnya luka imbas tragedi ini. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.