Dark/Light Mode

Cegah Penyebaran Covid-19

Delegasi KTT G20 Bali Wajib Unduh Aplikasi PeduliLindungi

Jumat, 14 Oktober 2022 10:29 WIB
Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Achmad Farchanny Tri Adryanto saat konferensi pers #G20Updates di Jakarta, dikutip Jumat (14/10). (Foto: Istimewa)
Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Achmad Farchanny Tri Adryanto saat konferensi pers #G20Updates di Jakarta, dikutip Jumat (14/10). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada tahun depan dipastikan mengikuti standar protokol kesehatan (prokes). Langkah itu untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Achmad Farchanny Tri Adryanto mengatakan, penyelenggaraan KTT G20 tetap berpedoman pada surat edaran Satgas Covid-19 yang masih berlaku.

Yaitu SE Nomor 20 Tahun 2022 tentang Prokes pada Kegiatan Berskala Besar dalam Masa Pandemi Covid-19 dan SE Nomor 25 Tahun 2022 tentang Prokes Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi.

"Prosedur yang perlu diikuti para delegasi mulai dari mempersiapkan sertifikat vaksinasi Covid-19," ujarnya dalam konferensi pers #G20Updates di Jakarta, dikutip Jumat (14/10).

Farchanny mengatakan, para anggota tim delegasi negara-negara peserta diminta untuk mengunduh dan mendaftarkan diri melalui aplikasi PeduliLindungi 14 hari sebelum kedatangan.

"Hal ini sesuai dengan kesepakatan internasional bahwa setiap orang yang melakukan perjalanan untuk memiliki vaksinasi lengkap, yakni dua kali vaksinasi," kata Farchanny.

Baca juga : Guru Besar UI Puji Peran Jokowi Di Panggung Dunia

Verifikasi sertifikat vaksinasi PeduliLindungi juga dapat dilakukan di bandara kedatangan. Pemerintah menyediakan layanan bantuan (help desk) dan anggota delegasi cukup menunjukkan softcopy sertifikat vaksinasi. Kewajiban tersebut dikecualikan bagi para Kepala Negara G20.

"Para tamu kepala negara yang tergolong tamu VVIP dikecualikan dari kewajiban daftar PeduliLindungi ini dan cukup mengirimkan bukti vaksinasi 7 hari sebelum kedatangan," jelasnya.

Untuk memudahkan para delegasi, Pemerintah juga sudah menyiapkan 13 bahasa untuk aplikasi PeduliLindungi. Antara lain: Indonesia, Inggris, Cina, Rusia, Prancis, Jepang, Korea, Spanyol, Portugis, Jerman, Arab, Italia, dan Turki. Prosedur berikutnya adalah ketika delegasi tiba di bandara.

Petugas akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan memindai aplikasi PeduliLindungi guna mengetahui status vaksinasi seseorang. Hal yang hampir sama juga dilakukan di lokasi tempat konferensi G20 dilaksanakan.

Panitia menyediakan alat tes mandiri (self-test) antigen bagi peserta yang membutuhkan. Layanan ini tersedia di 22 hotel delegasi.

Aturan khusus, kata Farchanny, diberlakukan untuk delegasi yang menemani dan bertemu dengan para kepala negara selama KTT berlangsung untuk melakukan tes PCR.

Baca juga : Lansia Mesti Diberikan Perlindungan Khusus

"Selambat-lambatnya harus dilakukan satu hari sebelum acara," imbuhnya.

Selama penyaringan kedatangan tamu delegasi, Kementerian Kesehatan juga menyiapkan protokol jika terdapat anggota tim yang melebihi suhu normal 37,5 derajat Celcius.

Mereka akan dibawa untuk diperiksa lebih lanjut yang disiapkan di terminal kedatangan internasional. Jika seseorang terbukti sebagai sebagai terduga (suspect) Covid-19, akan dilanjutkan dengan test PCR.

Jika ada tamu yang bergejala ringan, ia bisa diisolasi mandiri di hotel atau di rumah sakit yang disiapkan pemerintah. Sementara untuk yang bergejala sedang hingga berat, akan dirujuk langsung ke rumah sakit.

"Kami sudah menyiapkan ambulans khusus untuk ini di bandara. Ada dua unit untuk VVIP dan lima unit untuk non-VVIP," kata Farchanny.

Sebagai kelengkapan protokol tes PCR ini, pemerintah menyediakan tujuh lokasi yang mampu menampung total 2.160 spesimen per harinya.

Baca juga : Cegah Covid-19, Envoid Ampuh Basmi Virus Di Rongga Hidung

Di tiap hotel tempat menginap delegasi akan ada 13 petugas medis yang bertugas untuk suveilans dan pengambilan spesimen swab, sedangkan tim pemeriksa PCR di laboratorium disiapkan dalam jumlah yang mencukupi oleh 7 Laboratorium yang ditunjuk.

Adapun total reagen RT PCR yang disiapkan adalah 25 ribu unit. Selain pra dan selama pelaksanaan, pemerintah bahkan juga menyiapkan layanan pasca kegiatan. Kementerian Kesehatan menyediakan tes PCR bagi tamu yang akan meninggalkan Indonesia.

"Walau bukan bagian dari persyaratan, tapi kami siap memfasilitasi bagi yang membutuhkan," pungkas Farchanny.

Seperti diketahui, puncak tingkat kepala negara KTT G20 akan dilaksanakan pada 15-16 November mendatang di Bali. Saat ini Indonesia memegang tampuk Presidensi G20 dengan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.