Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pengamat Minta Presiden Arema Tidak Terburu-buru Mengapresiasi Petugas Pengamanan

Jumat, 14 Oktober 2022 20:16 WIB
Aksi solidaritas Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Istimewa)
Aksi solidaritas Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat sepakbola, Kesit B Handoyo menilai apresiasi terhadap peran TNI AD dalam menolong banyak nyawa saat tragedi Kanjuruhan yang diungkapkan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana di hadapan KASAD, Jenderal Dudung Abdurachman dalam sebuah acara yang digelar TNI AD, beberapa waktu lalu dipandang kurang pas.

Pasalnya, walau polisi dipandang sebagai pihak yang paling banyak bertanggung jawab atas ratusan korban jiwa penonton laga Arema FC vs Persebaya ini, namun peran polisi dalam mengamankan jalannya laga ini juga tak bisa dihilangkan begitu saja.

"Terlepas apa yang dilakukan polisi dengan menembak gas air mata yang disebut sebagai pemicu jatuhnya ratusan korban, peran polisi juga ada yang menolong korban, ada polisi yang tidak arogan saat itu," ujar pengamat sepakbola, Kesit B Handoyo di Jakarta, baru-baru ini.

Ia menyebut, ada juga oknum TNI yang arogan dengan menendang suporter Arema. Dan itu sudah dibuktikan dengan pernyataan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa yang memproses oknum TNI tersebut

Baca juga : BNPT Ingatkan Negara Tidak Boleh Lengah Dengan FTF

"Kita apresiasi juga pihak kepolisian yang sudah ada tindakan dengan ditersangkakannya tiga anggota polisi yang dianggap bertanggung jawab dalam tragedi ini," imbuh Kesit.

Ia pun sependapat, jika pihak Arema FC harusnya tak hanya berterimakasih kepada TNI AD sehingga kesannya tragedi itu terjadi murni karena kesalahan polisi.

"Kan ada juga oknum TNI AD yang nendang suporter. Jadi masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Jadi tidak bisa mendeskripsikan jika ini semua kesalahan polisi saja," ucap Kesit.

Kesit pun menyarankan jika pihak Arema FC harusnya imbang dan adil dalam mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam pengamanan laga Arema FC vs Persebaya saat itu.

Baca juga : Pengamat: Ganjar Pranowo Semakin Berpotensi Diusung KIB

"Kalau mau mengucapkan terima kasih ya serahkan saja ke publik. Biar publik yang menilai," pungkas Kesit.

Untuk diketahui, dalam video yang diunggah akun Instagram @kodam.ix.udayana, tampak Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana berbicara di sebuah acara yang digelar TNI AD yang juga dihadapan KASAD, Jenderal Dudung Abdurachman.

Presiden Arema FC itu awalnya mengucap permintaan maaf sebesar-besarnya kepada para prajurit TNI AD yang berjaga saat Tragedi Kanjuruhan itu terjadi.

Ia mengaku melihat sendiri bagaimana para prajurit TNI AD banyak membantu menyelamatkan nyawa suporter Aremania.

Baca juga : Pengamat: Dukungan Akbar Ke Anies Bukan Upaya Penggembosan Golkar 

“Saya Presiden Arema mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak-bapak TNI AD dimana kita tahu sendiri, saya melihat sendiri bagaimana bapak di lapangan memang benar-benar banyak membantu menyelamatkan nyawa kita,” ujar Gilang.

“Kalau nggak ada Bapak TNI AD malam hari itu mungkin akan banyak (korban),” sambungnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.