Dark/Light Mode

BNPT Ingatkan Negara Tidak Boleh Lengah Dengan FTF

Rabu, 12 Oktober 2022 21:13 WIB
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (Foto: Humas BNPT)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dan didukung oleh Pemerintah Australia menyelenggarakan Regional Conference on Threats posed by Foreign Terrorist Fighters (FTF) and their Local Affiliates in Indonesia, Malaysia and the Philippines pada tanggal 11-12 Oktober 2022 di Bali.

Konferensi dihadiri oleh delegasi RI dari BNPT dan Densus 88 AT, serta stakeholders dari Malaysia dan Filipina yang terlibat langsung dalam penanganan FTF.

Baca juga : Anies Tak Sejalan Dengan Jokowi

FTF masih menjadi ancaman terhadap keamanan Kawasan Asia Tenggara khususnya di Malaysia, Filipina dan Indonesia. Salah satunya, mengenai pengelolaan daftar pantau (watchlist) hingga pertukaran informasi intelijen.

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, menekankan, tiap negara tidak boleh lengah untuk mengantisipasi kemungkinan warga negaranya melakukan pergerakan lintas batas untuk bergabung dengan organisasi teroris internasional.

Baca juga : Perangi Peredaran Barang Palsu, Tokopedia Kerja Sama Dengan DJKI

“Isu FTF saat ini masih menjadi tantangan yang harus diatasi secepatnya, pergerakan warga negara ke daerah konflik untuk mendukung kelompok teroris tidak boleh terulang kembali kedepannya,” ungkap Boy Rafli.

Dia menambahkan, seiring meredanya situasi Pandemi Covid-19, longgarnya pembatasan perjalanan antar wilayah berpotensi menjadi celah yang dimanfaatkan FTF untuk melakukan pergerakan lintas negara untuk bergabung dengan kelompok teroris IS/Da’esh atau jaringan Al-Qaeda.

Baca juga : BPBD Evakuasi Warga Jakarta Terdampak Banjir Ke Pengungsian

Perwakilan Polisi Federal Australia (AFP) Warwick Macfarlane, mendukung UNODC untuk memahami ancaman yang ditimbulkan oleh FTF dan afiliasinya di Asia Tenggara, menurutnya komunikasi menjadi bagian penting dalam mencegah ancaman dari para returnee.

“Pengelolaan FTF dan keluarganya merupakan tantangan yang umum bagi banyak negara dan wilayah, kerja sama internasional, berbagi informasi dan komunikasi sangat penting untuk mengelola para returnee yang dapat mengancam keamanan kita,” tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.