Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Tak Mau Buru-buru Cabut Status Pandemi Covid

Kamis, 22 September 2022 07:35 WIB
Presiden Jokowi dan Menteri Erick Thohir. (Foto: Biro Pers)
Presiden Jokowi dan Menteri Erick Thohir. (Foto: Biro Pers)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah nggak mau buru-buru mencabut status pandemi Covid-19. Alasannya, belum ada peningkatan jumlah penerima vaksinasi booster. Masyarakat malah diminta waspada dan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Pernyataan ini dikatakan Presiden Jokowi merespons Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang menyebut pandemi Covid-19 telah usai. Jokowi menegaskan tak ingin terburu-buru mengikuti langkah Biden.

“Kalau untuk indonesia, saya kira kita harus hati-hati, tetap waspada, tidak usah tergesa-gesa, tidak usah harus segera menyatakan pandemi itu sudah selesai,” ujar Jokowi, kemarin.

Baca juga : Laskar Mahesa Jenar Genjot Fisik Pemain

Menurut Jokowi, hanya Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) yang bisa menyatakan pandemi telah selesai. “Pandemi ini kan terjadi diseluruh dunia, dan yang bisa memberikan statement menyatakan pandemi selesai itu WHO,” bebernya.

Jokowi juga meminta seluruh pihak tetap mewaspadai penyebaran Covid. Dia mengingatkan, sebelumnya juga banyak negara yang kasus Covid-nya melandai, tapi tiba-tiba melonjak lagi. “Kehati-hatian yang harus diterapkan,” tegas mantan Wali Kota ini.

Terpisah, Wakil menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyatakan, belum tahu kapan endemi Covid-19 akan diberlakukan di Indonesia meski negara lainnya tak lagi mematuhi prokes. Pemerintah terus memantau perkembangan kasus di tanah air.

Baca juga : Indonesia Re International Conference Siap Kupas Peran Reasuransi Nasional

“Kami masih dua ribuan nih sekarang, masih terus dipantau, maka protokol kesehatan masih kita jalankan. Terus kewaspadaan dilakukan”, ujarnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Namun, Dante mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memantau melalui WHO sebagai referensi untuk melakukan pemetaan, sehingga Indonesia dapat menentukan kapan endemi akan diberlakukan.

Hanya saja, Dante kembali menyatakan Kemenkes belum tahu kapan pandemi dinyatakan berakhir dan berubah menjadi endemi di tanah air.

Baca juga : Persija Mulai Berbenah Hadapi Persib Bandung

“Kita terus melakukan evaluasi karena walaupun bagaimana kasusnya tetap ada, terutama pada anak-anak, sekarang anak-anak sekolah kan banyak tuh yang terkena, itu juga menjadi salah satu perhatian kita,” jelasnya.

Selain itu, Dante mengakui capaian dosis vaksinasi ketiga atau booster masih kecil. Jumlah masyarakat yang sudah menerima vaksin booster masih stagnan di angka 26 persen.

“Kalau vaksinasi kita belum baik, ya belum confident untuk melepaskan pandemi menjadi endemi. Kalau belum punya capaian yang bagus, ya jangan lepas dulu pandemi jadi endemi,” tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.