Dark/Light Mode

Pengamat Puji Upaya Prediktif Kapolrestabes Makassar Cegah Kriminalitas

Jumat, 16 September 2022 19:20 WIB
Pengamat Birokrasi dan Pelayanan Publik Varhan Abdul Aziz. (Foto: Istimewa)
Pengamat Birokrasi dan Pelayanan Publik Varhan Abdul Aziz. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kreatifitas dan sinergi pencegahan kriminalitas Kapolrestabes Makassar Sulawesi Selatan, Kombes Pol Budhi Haryanto dalam upayanya melakukan tindakan prediktif menekan angka kriminal dinilai inovatif oleh Pengamat Birokrasi dan Pelayanan Publik Varhan Abdul Aziz.

Salah satunya, Kombes Budhi melakukan pembinaan dan pemberdayaan organisasi pemuda antara lain terhadap Batalyon 120.

Varhan mengatakan, penegakan hukum menjadi tugas dan fungsi aparat Kepolisian, namun didalam kaidah masyarakat madani, partisipasi elemen rakyat menjadi satu hal yang penting.

"Kita tidak bisa menjadikan masyarakat sebagai penonton, namun partisipasi mereka perlu diberdayakan sesuai kapasitas dan kemampuannya dan ini tidak bisa swadaya, masyarakat harus dirangkul dan diarahkan, seperti yang dilakukan Kapolrestabes ada Organisasi Pemuda Batalyon 120," pujinya dalam keterangannya, Jumat (16/9).

Lebih lanjut menurut Varhan, cara Budhi Haryanto yang bersinergi dengan Wali Kota Makassar dalam merangkul mantan pelaku kriminalitas menjadi out of the box karena mempercayakan mereka untuk mengajak orang lain hidup lurus dan benar.

Baca juga : Danny Pomanto Puji Kinerja Kapolrestabes Makassar

Seperti diketahui, anggota Pemuda Batalyon 120 adalah mantan pelaku kriminal yang telah membersihkan dirinya. Mereka disegani di lingkungannya, orang yanh memiliki pengalaman dan telah menjadi lebih baik akan lebih mudah didengar, sama halnya seorang pecandu bisa lebih mendengar sesama mantan pecandu yang telah insaf. 

"Apakah mantan pelaku kriminal tidak punya hak untuk sadar akan kesalahannya dan kembali menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat utk orang lain. Siapa yang mau peduli kepada mereka yg ingin hidup menjadi orang baik dan tidak melanggar aturan hukum," ujar Varhan yang juga menjadi Sekjen Indonesia Bureaucracy and Service Watch (IBSW) ini.

"Para mantan pelaku kriminsl yang telah sadar dan insyaf atas kesalahannya yang lalu punya hak hidup yang lebih baik di masa depannya," tambah Varhan.

Ia pun menghargai upaya Kapolrestabes Makassar yang akan mengganti nama Batalyon 120 menjadi Paguyuban atau nama lainya yan lebih umum. Artinya Budhi mendengarkan masukan masyarakat untuk penyempurnaan fungsi serta tujuan yang lebih lurus dalam filosofi nama yan lebih berjiwa sipil positif.

"Polisi sudah benar harus bertindak prediktif dalam mengantisipasi tindak kejahatan," imbuhnya.

Baca juga : Mencegah Permufakatan Jahat

Kemudian Varhan menyoroti bahwa anggota Polri yang berjumlah 450 ribu personil memiliki perbandingan 1:600 anggota personil berbanding jumlah penduduk. Idealnya 1:250 seperti di Amerika Serikay yang mencapai 1:222, semakin sedikit perbandinganya semakin bagus, artinya masyarakat semakin aman dan terlindungi.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga DPP LIRA ini mengemukakan, dengan perbandingan aparat yang masih kurang dibanding jumlah penduduk, menjadi langkah tepat pemberdayaan unsur masyarakat secara sukarela dan terkoordinir oleh Polri.

Upaya Kapolrestabes Makassar ini menurutnya wujud dari visi Presisi Kapolri Listyo Sigit Prabowo yaitu Prediktif, Responsibiltas Transparansi Berkeadilan. Prediktif karena bertujuan mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan dengan melibatkan dan menggugah rasa tanggung jawab anggota masyarakat.

"Inilah yang perlu dikembangkan menjadi sebuah gerakan berskala nasional yang dapat diterapkan di Polda lainya!" kata Wakil Bendahara Umum DPP KNPI ini.

Ia juga menggambarkan, pola Restorative Justice sesuai dengan Peraturan Polisi Nomor 8 Tahun 2021 menjadi langkah yang membantu penurunan angka permasalahan hukum. Sosialisasi yang kuat seperti yang dilakukan di makassar telah terbukti menurunkan angka kriminalitas dan tawuran.

Baca juga : Pengamat: Langkah Kapolri Nonaktifkan Kadiv Propam Sangat Tepat

Bahkan, Wali Kota Makassar sebagai pemimpin tertinggi di daerahnya pun mengakui efek positif metode Pak Budhi tersebut.

Terakhir, Varhan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Media Center HKTI ini berpesan, agar masyarakat tidak ragu untuk menjadi bagian dari kesadaran hukum nasional.

"Kita tidak perlu ikut menangkap, tidak semua punya kecakapan, kemampuan, kekuatan apalagi nyali. Biar Pak Polisi kerjakan tugasnya, fungsi kita menjadi pendukung, pelapor, dan pencegah apabila ada potensi kriminalitas di sekitar kita. Mulai dari diri sendiri kita cegah kejahatan bersama," tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.