Dark/Light Mode

Kasus Suap Pengadaan Pesawat Airbus

Tagihan Jumbo Dari Ruko Bintaro

Minggu, 16 Oktober 2022 07:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: Antara).
Ilustrasi. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ruko di Jalan RC Veteran Nomor 8C Bintaro, Jakarta Selatan itu tampak sepi. Pintu rolling door bercat hijau hanya dibuka setengah. Di bangunan lantai tiga ini PT Indonesia Advisory Duta Solusindo (IADS) berkantor. Sudah belasan tahun.

Seorang staf bernama Dian mengungkapkan aktivitas perusahaannya babak belur dihantam pagebluk. “Karyawan tinggal empat orang,” ujarnya ketika ditemui Rakyat Merdeka, Jumat pekan lalu.

Dari ruko ini, PT IADS berkorespondensi dengan European Aeronautics Defence and Space (EADS) France, S.A.S. maupun EADS Construcciones Aeronautics.

Baca juga : Total, Ada 6 Produk Mie Sedaap Yang Ditarik Otoritas Singapura

EADS adalah perusahaan industri dirgantara gabungan Prancis, Jerman dan Spanyol. Airbus Military merupakan salah satu project-nya.

PT IADS ditunjuk sebagai konsultan dalam kerja sama EADS dengan beberapa pihak di Indonesia. Di antaranya dengan PT Dirgantara Indonesia (DI) dan PT Garuda Indonesia–mengenai pengadaan pesawat Airbus.

Consultant Agreement ditandatangani pada 1 September 2009. Antara Christian Duheim mewakili EADS France S.A.S dan Direktur Utama PT IADS Andri Budhi Setyawan.

Baca juga : Anies Kerahkan Truk Damkar Untuk Sedot Banjir

Pada 2012 ditandatangani Consultant Agreement dengan EADS Construcciones Aeronautics. Andri kembali mewakili PT IADS.

Sejak kerja sama diteken, PT IADS rutin mengirim report per triwulan kepada pihak EADS. Juga melayangkan invoice atas jasanya. Jumlahnya jutaan dolar Amerika dan jutaan euro.

Kepada EADS France S.A.S mengirim invoice pada 29 Mei 2010 sebesar 24.750 dolar Amerika. Pada 26 Januari 2011 sebesar 11 ribu dolar Amerika. Pada 14 April 2011 sebesar 38 ribu dolar Amerika.

Baca juga : Anies Tak Sejalan Dengan Jokowi

Kemudian, pada 1 Agustus 2011 sebesar 1 juta dolar Amerika. Pembayaran ini berkaitan dengan 4 unit Airbus A330.

Sementara invoice bertanggal 5 September 2011 juga sebesar 1 juta dolar Amerika. Untuk 25 unit A320.

Sebulan berselang pada 18 Oktober 2011, terbit invoice sebesar 43 ribu dolar Amerika. Terkait 6 unit A330. Pada 18 November 2011 invoice sebesar 1 juta dolar Amerika. Untuk 4 unit A330. Juga invoice 1 juta dolar Amerika untuk 25 unit Airbus A320.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.