Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jokowi Ungkap Pujian Bos IMF
Ekonomi Dunia Suram Indonesia Titik Terang
Kamis, 20 Oktober 2022 06:40 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi berharap rakyat dan para pelaku ekonomi optimis menghadapi perekonomian di tahun depan. Eks Wali Kota Solo itu lalu mengutip omongan Bos IMF Kristalina Georgieva soal cerahnya perekonomian kita.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang digelar di Hall Nusantara, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, kemarin. Dalam pidatonya itu, Jokowi menceritakan obrolannya per telepon dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Kata Jokowi, Bos IMF itu menyebut Indonesia sebagai titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.
“Ini yang ngomong bukan kita loh ya, (tapi) Kristalina Managing Director-nya IMF. Titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia. Akan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu, sehingga trust, kepercayaan global kepada kita akan makin baik karena memang kita harus hati-hati,” kata Jokowi.
Baca juga : Jokowi Minta Tony Blair Promosikan IKN Ke Dunia Internasional
Dalam obrolan itu, Jokowi juga mengaku, mendapatkan kabar ada 16 negara yang sudah menjadi “pasien” IMF dan 28 negara lainnya sedang mengantre di depan pintu IMF. Karena itu, Jokowi mengajak semua pihak untuk mensyukuri capaian ekonomi Indonesia yang masih tumbuh 5,44 persen di kuartal II-2022. Jokowi pun optimis ekonomi di kuartal III masih tumbuh di atas 5 atau di atas 5,4 persen.
“Karena angka-angka yang kita lihat neraca dagang kita bulan yang lalu masih surplus 5,7 (persen), kredit tumbuh 10,7 persen, Indeks Kepercayaan Konsumen masih di angka 124,7,” ungkapnya.
Meskipun semua indikator berada pada kondisi yang baik, Jokowi mengingatkan semua pihak untuk terus bekerja keras. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mendorong semua pihak untuk bekerja tidak hanya makro dan mikro saja, tetapi juga detail.
Baca juga : Perkuat Kinerja Pemulihan Ekonomi Indonesia, BNI Lanjutkan Transformasi Perusahaan
Menurut Jokowi, kerja detail itu diperlukan dalam mengatasi inflasi. Jika di negara lain inflasi hanya menjadi urusan bank sentralnya saja, maka di Indonesia inflasi harus diselesaikan dengan kolaborasi banyak pihak baik otoritas moneter, otoritas fiskal, hingga pemerintah daerah.
“Sebulan yang lalu saya sudah perintah kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk ikut memakai APBD, menutup dari APBD ongkos transportasi dari produsen ke pasar, dari produsen ke konsumen. Dua-duanya bergerak bersama-sama, otoritas moneter bergerak, otoritas fiskal bergerak, kemudian daerah juga bergerak,” jelasnya.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengungkapkan, kondisi global semakin memburuk. Pasalnya, resesi menjadi topik hangat yang terus diperbincangkan dalam forum dunia. Kombinasi inflasi yang tinggi dan pengetatan moneter semakin memojokkan ekonomi banyak negara menuju pelemahan.
Baca juga : BLT BBM Diapresiasi Asosiasi Ojol
Menurut Sri Mul, Amerika Serikat, Inggris, China dan Eropa menjadi negara-negara yang sulit mengelak dari resesi. Namun, dia mengungkapkan ada negara-negara yang terbilang aman dari guncangan resesi. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya