Dark/Light Mode

Ditemukan Senyawa Kimia Pada 7 Pasien Gagal Ginjal Akut Di RSCM

Jumat, 21 Oktober 2022 20:36 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers Perkembangan Penanganan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia, di Jakarta, Jumat (21/10). (Foto: screenshot YouTube Kemenkes)
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers Perkembangan Penanganan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia, di Jakarta, Jumat (21/10). (Foto: screenshot YouTube Kemenkes)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, gagal ginjal akut pada anak disebabkan oleh senyawa kimia. Yakni, etilen glikol dan dietil glikol.

"Senyawa kimia ini, etilen glikol dan dietil glikol, kalau masuk ke tubuh kita, tubuh kita kan melakukan metabolisme. Kemudian mengubah senyawa kimia tadi menjadi asam oksalat, ini berbahaya," kata Budi Gunadi saat konferensi pers Perkembangan Penanganan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia, di Jakarta, Jumat (21/10).

Kenapa berbahaya? Menkes menyebut, asam oksalat jika masuk ke ginjal, dapat menjadi kalsium oksalat. Kalsium oksalat itu seperti kristal-kristal kecil yang tajam dan akan merusak ginjal.

Sebanyak 7 dari 11 balita gagal ginjal akut yang dirawat di RSCM, lanjut Budi Gunadi, ditemukan senyawa kimia tersebut. Ketika dibiopsi oleh Tim Dokter RSCM, ginjal ketujuh balita tersebut diketahui rusak.

Baca juga : Etilen Dan Dietilen Glikol Penyebab Pasien Gagal Ginjal Akut Meninggal

Senyawa kimianya masuknya dari mana? Kemenkes pun mendatangi rumah pasien anak yang menderita gagal ginjal akut yang jumlah terus bertambah. Dari total 241 pasien anak itu, 156 didatangi rumahnya.

Hasilnya, di rumah pasien anak tersebut sebagian besar ditemukan obat-obatan yang mengandung senyawa kimia tersebut.

Menurut Budi Gunadi, etilen glikol dan dietel glikol merupakan cemaran dari pelarut tambahan yang digunakan di obat sirup supaya melarutnya bagus. Pelarut tambahan itu namanya polietilen glikol.

"Polietilen glikol itu tidak beracun, nggak apa-apa. Namun jika membuatnya tidak baik, dia ada impurities atau cemaran. Cemaran itu yang mengandung senyawa kimia berbahaya seperti etilen glikol dan detil glikol," paparnya.

Baca juga : Setop Dulu Pengobatan Sirup

Namun, jika dilihat di senyawa aktif daftar obat, pasti tidak ada. Karena senyawa kimia ini adalah pelarut tambahan yang sebenarnya juga tidak berbahaya jika kualitas produksinya baik.

Berdasarkan temuan tersebut, Kemenkes pun mengecek obat-obatan tersebut secara kualitatif.

"Kita tes, ternyata ada (senyawa kimia berbahaya). Jadi sebagian besar obat yang kita ambil, ada itu," imbuhnya.

Namun, diakui Budi Gunadi, pihaknya belum melakukan analisa kuantitatif. Sebab kenaikan kasus gagal ginjal akut ini pesat. Bahkan, diungkap dia, ICU RSCM sudah mulai penuh dengan pasien gagal ginjal akut.

Baca juga : Kunjungi Labkesda, Heru Tingkatkan Kewaspadaan Penanganan Gangguan Ginjal Akut Di Jakarta

Terlebih gagal ginjal akut ini fatality-nya tinggi. Sehingga Kemenkes pun mengambil kebijakan konservatif untuk menekan penambahan kasus. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.