Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Cegah Kasus Gagal Ginjal Akut Anak
Setop Dulu Pengobatan Sirup
Jumat, 21 Oktober 2022 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Senayan mendukung sepenuhnya langkah pemerintah mencegah meluasnya penyebaran kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang pada anak. Situasi ini memang memprihatinkan lantaran penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, sementara kasus terus bertambah.
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo setuju pemerintah mengeluarkan surat edaran penghentian untuk sementara penggunaan penggunaan obat-obatan berbentuk sirup atau cairan. Hal ini disebabkan adanya dugaan pada obat cair atau sirup mengandung etilen glikol (EG) yang bisa merusak ginjal.
“Larangan penggunaan obat sirup atau cair sebagai antisipasi penyakit gagal ginjal akut pada anak ini harus jadi perhatian semua pihak. Tak hanya para orang tua, tapi apotik dan puskesmas, semua harus menghentikan sementara penjualan dan penggunaan obat cair tersebut,” terangnya.
Baca juga : Kemenkes: Pasien Balita Gagal Ginjal Akut Terpapar 3 Zat Kimia Berbahaya
Penghentian penggunaan obat sirup ini, lanjutnya, tidak hanya sebatas larangan melalui pengumuman saja, tetapi harus disosialisasikan secara masif kepada publik. Agar, informasi ini bisa benar-benar sampai ke masyarakat terutama yang menjual obat-obatan ini.
“Jadi ini masyarakat harus diedukasi secara masih dan optimal terkait larangan ini. Pemerintah bisa memanfaatkan berbagai strategi komunikasi maupun memanfaatkan platform media yang ada,” lanjut politisi asal Boyolali (Jawa Tengah) ini.
Yang tidak kalah pentingnya, ujarnya, masyarakat harus diajari bagaimana caranya mengatasi setiap gejala penyakit yang diderita anak, mulai dari batuk, demam tanpa harus menggunakan obat cair. Sebab selama ini masyarakat sudah sangat terbiasa dengan obat sirup.
Baca juga : Menkes: Nakes Harus Turun Dan Gercep
“Apalagi, obat cair inikan diperjualbelikan secara bebas. Nah, ini harus jadi perhatian, bagaimana solusinya menurunkan panas pada anak tanpa obat cair,” jelasnya.
Obat penurun panas, jelas Handoyo, sebenarnya bukan hanya dalam bentuk sirup saja. Tetapi juga tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, racikan, injeksi, maupun melalui anus. Obat alternatif di luar obat sirup inilah yang harus disampaikan ke orang tua.
Handoyo menuturkan, hal penting lainnya yang harus dihindari adalah kesimpangsiuran informasi menyangkut penyakit gagal ginjal akut pada anak. Jangan sampai masyarakat panik dan ketakutan. Bila menemukan gejala seperti demam, gangguan pencernaan seperti muntah dan diare, gangguan pernapasan seperti batuk dan pilek, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga : Setiap Hari Nangis, Angkat Telpon Takut
“Waspada perlu tapi kalau anak sakit nggak usah cemas berlebihan, tapi upayakan sesegera mungkin membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan,” katanya.
Handoyo bilang, munculnya penyakit gagal ginjal akut ini memang ujian berat yang harus dihadapi. Apalagi, sampai saat ini, belum diketahui apa sebenarnya pemicu munculnya penyakit yang kebanyakan menyerang anak balita ini.
“Kita berharap dalam waktu tak lama lagi, pemerintah yang bekerja sama dengan negara lain melakukan penelitian dan investigasi secara epidemologi. Apa penyebab munculnya penyakit ini, sehingga bisa ditemukan obat penawarnya serta langkat preventifnya,” pungkasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya