Dark/Light Mode

Hari Ini Ketemu Bos Gerindra

Imin Tak Terganggu Kasus Kardus Duren

Minggu, 30 Oktober 2022 07:50 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). Dalam pertemuan tersebut, Gerindra dan PKB bersepakat bekerja sama menyiapkan Pileg, Pilpres dan Pilkada di Pemilu 2024 mendatang. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). Dalam pertemuan tersebut, Gerindra dan PKB bersepakat bekerja sama menyiapkan Pileg, Pilpres dan Pilkada di Pemilu 2024 mendatang. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj).

 Sebelumnya 
Mereka adalah Sekre taris Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, I Nyoman Suisnaya dan Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program Kemenakertrans, Dadong Irbarelawan.

KPK juga menciduk Kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua, Dharnawati yang baru saja mengantarkan uang Rp 1,5 miliar ke kantor Kemenakertrans.

Uang itu dibungkus menggunakan kardus duren. Uang tersebut merupakan tanda terima kasih karena PT Alam Jaya Papua telah diloloskan sebagai kontraktor DPPID di Kabupaten Keerom, Teluk Wondama, Manokwari, dan Mimika, dengan nilai proyek Rp 73 miliar.

Baca juga : Gerindra Nggak Bakalan Gusar

Di persidangan tahun 2012, Dharnawati mengatakan, uang Rp1,5 miliar dalam kardus duren itu ditujukan untuk Imin. Meskipun pengakuan Dharnawati itu jadi fakta persidangan, Imin berkalikali membantahnya.

Setelah 10 tahun kasus itu menguap, tiba-tiba KPK kembali mengungkit kasus tersebut. Pernyataan ini disampaikan langsung Ketua KPK, Firli Bahuri di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (27/10).

Apa tanggapan Gerindra soal Imin kembali diusik? Hingga semalam, Rakyat Merdeka coba mengkonfirmasi pada sejumlah elit Gerindra.Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman enggan menjawab. Dia sama sekali tidak merespons pertanyaan yang diajukan Rakyat Merdeka. Sedangkan, Juru Bicara Prabowo di Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak hanya memberikan emoji permohonan maaf.

Baca juga : Polda Kaltara Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi Konstruksi Arena Pelangi Intimung

Sementara itu, upaya KPK yang kembali membuka kasus duren malah mendapat kritikan dari mantan pegawainya, Praswad Nugraha. Ketua IM57+ Institute ini menyindir KPK sedang berpolitik dengan mengungkit kasus lama di tengah tahun politik. Padahal, kata dia, banyak kasus megakorupsi yang di depan mata se olah olah lenyap menghilang. “KPK dijadikan alat menggebuk lawan politik,” sindirnya.

Apakah ada dampak politiknya? Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro tidak menyangkal upaya KPK ini akan mengikis semangat Gerindra berkoalisi dengan PKB. Misalnya, Gerindra bakal mengevaluasi Imin sebagai kandidat yang masuk radar jadi pendamping Prabowo di Pilpres 2024.

“Tentu ini akan mengancam peluang Imin untuk dipinang Prabowo sebagai pendampingnya di Pilpres nanti,” ujarnya.

Baca juga : Pamer Gaya Hidup Mewah

Namun, dengan diungkitnya kasus ini, kata dia, justru ada kelompok yang merasa diuntungkan. Salah satunya, Ketua DPR, Puan Maharani yang selama ini juga kerap dijodoh-jodohkan dengan Prabowo.

“Kans Puan menguat mendampingi Prabowo sebagai cawapres, dan di saat yang sama rekomendasi PDIP tertutup kepada Ganjar Pranowo,” pungkas dia. [UMM

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.