Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Keinginan JK

Dicari, Pendamping Anies Mirip Boediono Atau Ma’ruf

Minggu, 30 Oktober 2022 08:00 WIB
Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK). (Foto: Tim Media Jusuf Kalla).
Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK). (Foto: Tim Media Jusuf Kalla).

RM.id  Rakyat Merdeka - Siapa cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024, masih belum final. Anies bersama tiga parpol calon koalisinya ; NasDem-Demokrat-PKS masih bimbang antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang didorong Demokrat, atau Ahmad Heryawan (Aher) yang disorongkan PKS. Menyikapi kondisi ini, Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) kasih masukan. Kalau maunya JK, pendampingi Anies harus mirip Boediono dan Kiai Ma’ruf Amin, kurang populer, tapi punya pengalaman.

Menurut JK, cawapres itu tidak harus tokoh populer dan punya elektabilitas tinggi. Terpenting, tokoh yang dijadikan cawapres itu, punya pengalaman dan mampu membantu memenangkan pertarungan.

Sebagai contoh, saat dirinya dipinang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2004 dan Jokowi di Pilpres 2014. Saat itu, elektabilitasnya di bursa survei tidak tinggi. Namun, berhasil membantu pasangannya menang di Pilpres.

Baca juga : Kenaikan Harga BBM Tidak Berdampak Besar Terhadap Daya Beli Masyarakat

Contoh lainnya, yakni eks Gubernur Bank Indonesia, Boediono dan eks Ketua MUI Pusat, Ma’ruf Amin. Kedua tokoh itu, kata dia, sama sekali tidak pernah masuk dalam survei.

Namun, terbukti keduanya bersama pasangannya masing-masing berhasil menang di Pilpres. Boediono jadi wakil presiden mendampingi SBY. Sedangkan Ma’ruf Amin, sekarang jadi wakil presiden mendampingi Jokowi.

“Wakil itu dinilai yang pertama bukan popularitas, tapi bagaimana dia pengalaman membantu presiden. Coba lihat semuanya,” kata JK di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (28/10).

Baca juga : Suara Miring Ke Anies Bising Di Jagat Maya

JK menyadari, elektabilitas maupun popularitas pasti menjadi tolak ukur terhadap sosok cawapres yang akan dipilih Anies. Namun, dia yakin, masyarakat akan menilai apakah sosok itu bisa kerja atau tidak. “Saya dua kali wapres, Pak Boediono, Pak Kiai (Ma’ruf Amin), pernah kampanye nggak? Nggak pernah. Harus tadi, harus bekerja dengan baik. Sehingga dilihat ini, harus bisa kerjasama atau bisa membantu,” tutur eks Ketum Partai Golkar ini.

Bagaimana tanggapan 3 parpol pengusung Anies? Setujukah dengan pernyataan JK, tokoh yang sudah makan asam garam di dunia politik? Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie tak setuju dengan usulan JK. Kata dia, idealnya, pendamping Anies itu, merupakan tokoh yang populer dan bisa bekerja.

Pria yang akrab disapa Gus Choi ini lantas menyebutkan beberapa nama. AHY, belum berpengalaman, tapi populer. Lagipula, sebagai mantan tentara, AHY pasti bisa langsung beradaptasi pada tugasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.