Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Beberapa Jam Setelah Membunuh Brigadir J

Sambo Murung, Lainnya Bingung

Jumat, 4 November 2022 06:40 WIB
Beberapa Jam Setelah Membunuh Brigadir J Sambo Murung, Lainnya Bingung

RM.id  Rakyat Merdeka - Ferdy Sambo dan para anak buahnya tidak tenang usai peristiwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli lalu. Satu jam setelah pembunuhan, Sambo tampak murung. Sedangkan para anak buahnya terlihat kebingungan.

Fakta ini terungkap dalam persidangan lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), kemarin. Sidang beragendakan mendengarkan keterangan saksi dalam kasus obstruction of justice alias penghalangan penyidikan dengan terdakwa Eks Karopaminal Divpropam Polri Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Irfan Widyanto, Chuck Putranto, dan Baiquni Wibowo.

Baca juga : Sidang Sambogate Banjir Air Mata

Ada 13 sanksi yang dihadirkan dalam sidang ini. Mereka adalah mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Ridwan Soplanit, Seno, Ariyanto, Afung, Rifaizal Samual, Ridwan Janari, Dimas Arki, Dwi Robi, Arsyad Daiva, Diryanto, Aris Yulianto, Radite Hernawa, dan Agus Saripul Hidayat.

Fakta Sambo murung dibeberkan Ridwan Soplanit. Di hadapan hakim, Ridwan mengaku dihubungi Sambo untuk datang ke Duren Tiga pada Jumat sore, 8 Juli 2022. Setibanya di lokasi, dirinya melihat ada empat orang keluar dari rumah Sambo. Hakim lalu menanyakan, siapa saja yang keluar tersebut.

Baca juga : Bharada E Jawab Tegas, Siap Komandan!

"Adzan Romer, Prayogi, kemudian Kuat (Kuat Ma'ruf), dan Richard (Bharada Richard Eliezer). Kadiv Propam (Ferdy Sambo) ada di garasi," jawab Ridwan.

Ridwan melanjutkan, dirinya lalu diajak Sambo masuk ke rumah lewat dapur. Hakim kemudian bertanya mengenai ekspresi orang-orang di TKP pembunuhan Yosua saat itu. "Ada ekspresi kepanikan atau biasa saja?" tanya hakim. "Saya lihat FS (Ferdy Sambo) itu mukanya agak sedikit murung," terang Ridwan.

Baca juga : Setelah Sambo, Muncul Teddy, Lalu Siapa Lagi?

Sedangkan untuk para anak buah Sambo, sambung Ridwan, terlihat kebingungan hingga menampilkan ekspresi ketegangan. "Richard, Prayogi, Kuat, saya lihat sepintas mereka agak tegang, terpaku tidak santai semua dalam posisi berdiri. Jadi, tidak banyak cerita. Semua berdiri tidak ada komunikasi," tuturnya.

Kendati demikian, dirinya mengaku tidak merasakan keganjilan saat pertama kali tiba. Sebab, dirinya bukan polisi yang bekerja di keluarga Sambo. "Saat itu saya belum merasakan," tambah dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.