Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta Pemerintah Daerah (Pemda) bisa menjaga ketahanan pangan di wilayahnya.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat menerima kedatangan Wali Kota (Walkot) Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Lutfi, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (8/11).
“Di Bima Unggul dengan tanaman Jagungnya. Ini harus lebih ditingkatkan produktivitasnya demi menjaga ketahanan pangan daerah dan nasional,” tegas Moeldoko.
Menurut Moeldoko, ketahanan pangan merupakan kunci untuk menghadapi potensi krisis global.
Baca juga : Bertemu Ganjar Di Tour De Borobudur, Anak Berkebutuhan Khusus Kegirangan
Untuk itu, Pemerintah terus mendorong ketahanan pangan melalui berbagai bauran strategi dan kebijakan.
Ia menyebut, dari sisi pembiayaan Pemerintah telah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diakses oleh pelaku sektor pertanian dengan bunga hanya 3 persen hingga akhir 2022. Selain itu, plafon KUR juga ditingkatkan hingga Rp 373,17 triliun.
“Pemda bisa menggunakannya, baik untuk pengadaan alsintan atau korporatisasi di sektor pertanian,” jelasnya.
Masih kata Moeldoko, Pemerintah juga melakukan diversifikasi pangan lokal dengan meningkatkan produksi jagung, sorgum, sagu, dan singkong melalui perluasan lahan dan pembukaan area baru.
Baca juga : Prof Imam Mujahidin: KAHMI Harus Bisa Perkokoh Ikatan Kebangsaan
“Sekarang apapun dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan agar terjadi pemerataan kesejahteraan masyarakat,” ujar Moeldoko.
Sementara itu, Wali Kota Bima, Muhammad Lutfi mengatakan, peningkatan produksi pertanian di kota Bima sejauh ini masih terkendala oleh masalah pengairan. Lebih lanjut Ia menjelaskan, bahwa lahan-lahan pertanian komoditas jagung masih mengandalkan air hujan.
“Kami butuh bendungan atau DAM yang bisa menjadi irigasi teknis untuk peningkatan produksi pertanian terutama jagung,” terang Lutfi.
Lutfi menyampaikan, bahwa saat ini Pemerintah Kota Bima sedang merencanakan pembangunan dua bendungan atau DAM.
Baca juga : Melawan Putusan MK
Selain sebagai irigasi teknis, pembangunan bendungan juga bisa mengantisipasi terjadi banjir saat musim hujan, seperti yang terjadi pada tahun 2016 silam. Di mana tingginya intensitas hujan menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri seluruh kawasan kota Bima hingga menyebabkan kerugian sebesar Rp 2 triliun.
“Selain untuk antisipasi banjir, keberadaan bendungan ini juga sangat penting sebagai sumber air baku. Untuk itu kami butuh dukungan dari Kantor Staf Presiden,” pungkas Lutfi.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya