Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebelumnya
Ali mengatakan, saat ini pihaknya terus kembangkan informasi dan data yang kami miliki pada proses penyidikan perkara dugaan suap pengurusan perkara di MA.
Bila ditemukan alat bukti yang cukup ada pihak yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum, pasti KPK tindak lanjuti dengan menetapkan pihak tersebut sebagai tersangka.
Baca juga : KSP Tekankan Pentingnya Literasi Keuangan Untuk Atasi Pertanian
Dihubungi terpisah Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menilai pengamanan gedung MA oleh tentara sebagai hal yang berlebihan. Kata dia, fungsi militer adalah pertahanan negara, bukan pengamanan.
“Cara pengamanan seperti itu dapat memunculkan banyak pertanyaan publik,” kata Usman.
Baca juga : Pioli Masih Betah Melatih Di Milan
Dia bilang, kebijakan ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan. Seolah MA sedang mendapatkan ancaman super serius sehingga perlu digunakan aparat militer untuk mengamankan lembaganya. Kalaupun ada ancaman, pengamanan cukup dengan aparat kepolisian.
Ia malah khawatir pengamanan oleh militer itu bisa mengancam independensi hakim. “Semua pertanyaan publik itu bisa saja berujung pada keraguan akan adanya independensi peradilan dan integritas penegakan hukum di Indonesia,” tegasnya.
Baca juga : TNI Dan 6 Ribu Tentara AS Latihan Bareng Di Hawaii
Di dunia maya, warganet juga mempertanyakan kebijakan MA ini. Akun @winnerwave menilai MA sudah parno alias paranoid. “Kok MA sampai dijaga militer. Kalau ngga ada yang salah buat apa takut, MA?” ujarnya. Akun @bennykeef juga heran kenapa kok kebijakan ini mendadak. “Kenapa bukan oleh Polisi?” tanyanya. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya