Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
“Bila aturan “no work no pay” dijalankan, maka negara ini sudah berubah jadi negara kapitalis,” ujar @WartegPerjuang1
Akun @WartegPerjuang1 menjelaskan, kapitalis dan paham komunis cuma berbeda tipis saja. Namun, kata dia, tujuan kapitalis dan paham komunis sama saja. Yaitu, mengeksploitasi atau memperbudak manusia
“Mending komunis sekalian saja daripada Pancasila kek gini modelnya,” kata @CumiRockRoll dengan marah.
Baca juga : Mentan Panen Padi Aplikasi Biosaka Di Blitar
Akun @HasanuddinSabiq menuturkan, konsep “no work no pay” adalah cangkokan dari sistem yang berlaku di industri padat karya di China. Sehingga jika bahan baku terlambat datang, buruh akan marah, karena penghasilan berkurang.
“Bahan baku tidak datang, mereka tidak makan,” katanya.
Seharusnya, saran Andre_Akbari, Pemerintah membuka lapangan kerja, bukan malah PHK karyawan. Dengan begitu, kata dia, kemiskinan dan kriminalitas di Indonesia berkurang.
Baca juga : Awas, Ada Pengerjaan Jalan & Pelapisan Aspal Di Tol Tangerang-Merak
“Prinsip “no work no pay” juga berlaku kepada PNS sehingga mendekati prinsip adil,” kata @Sugeng_Pramono.
Menurut @Bukaannick, konsep ‘no work no pay” sudah ada selama ini, sehingga tidak perlu dibahas. Dia menyebut ada istilah freelance atau bisa juga harian lepas. “Konsepnya sama,” kata dia.
Sementara, @Edo_Ricky membela pengusaha. Dia bilang, memang berat menjadi pengusaha di tengah kelesuan ekonomi global. Kata @Janx_janx, memang sulit menjadi pengusaha karena tantangannya banyak.
Baca juga : PKS Sama Saja Bunuh Diri
“Seperti, ketidakpastian order, sulitnya membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang produktif, bermacam risiko bisnis, tekanan aturan/oknum/kelompok buruh,” ungkapnya.
Menurut @Fais, Pengusaha sudah mulai kelimpungan akibat ekonomi meroket. Menurut @Khozan_walid, usulan no work no pay agak masuk akal. [TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya