Dark/Light Mode

Nafsu Sekali Pengen PHK Karyawan, Alasannya Dicari-cari

Kamis, 17 November 2022 09:05 WIB
Ilustrasi PHK. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi PHK. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Bila aturan “no work no pay” dijalankan, maka negara ini sudah berubah jadi negara kapitalis,” ujar @WartegPerjuang1

Akun @WartegPerjuang1 menjelas­kan, kapitalis dan paham komunis cuma berbeda tipis saja. Namun, kata dia, tujuan kapitalis dan paham komunis sama saja. Yaitu, mengeksploitasi atau memperbudak manusia

“Mending komunis sekalian saja dari­pada Pancasila kek gini modelnya,” kata @CumiRockRoll dengan marah.

Baca juga : Mentan Panen Padi Aplikasi Biosaka Di Blitar

Akun @HasanuddinSabiq menutur­kan, konsep “no work no pay” adalah cangkokan dari sistem yang berlaku di in­dustri padat karya di China. Sehingga jika bahan baku terlambat datang, buruh akan marah, karena penghasilan berkurang.

“Bahan baku tidak datang, mereka tidak makan,” katanya.

Seharusnya, saran Andre_Akbari, Pemerintah membuka lapangan kerja, bukan malah PHK karyawan. Dengan begitu, kata dia, kemiskinan dan krimi­nalitas di Indonesia berkurang.

Baca juga : Awas, Ada Pengerjaan Jalan & Pelapisan Aspal Di Tol Tangerang-Merak

“Prinsip “no work no pay” juga berlaku kepada PNS sehingga mendekati prinsip adil,” kata @Sugeng_Pramono.

Menurut @Bukaannick, konsep ‘no work no pay” sudah ada selama ini, sehingga tidak perlu dibahas. Dia menyebut ada istilah freelance atau bisa juga harian lepas. “Konsepnya sama,” kata dia.

Sementara, @Edo_Ricky membela pengusaha. Dia bilang, memang berat menjadi pengusaha di tengah kelesuan ekonomi global. Kata @Janx_janx, me­mang sulit menjadi pengusaha karena tantangannya banyak.

Baca juga : PKS Sama Saja Bunuh Diri

“Seperti, ketidakpastian order, sulitnya membangun kualitas sumber daya ma­nusia (SDM) yang produktif, bermacam risiko bisnis, tekanan aturan/oknum/kelompok buruh,” ungkapnya.

Menurut @Fais, Pengusaha sudah mu­lai kelimpungan akibat ekonomi meroket. Menurut @Khozan_walid, usulan no work no pay agak masuk akal. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.