Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belum Satu Suara Dengan Prabowo

Imin: Kami Sama-sama Ingin Jadi Calon Presiden

Selasa, 22 November 2022 06:50 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Istimewa).
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Di saat yang bersamaan, Prabowo dan Imin terus meningkatkan bekerja sama politik antara Gerindra dengan PKB. Khususnya, untuk menentukan siapa capres dan cawapres yang bakal diusung dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Di sisi lain, Muzani mengatakan, Prabowo dan Imin juga memiliki hak untuk mem-veto setiap nama yang diajukan sebagai capres-cawapres koalisi.

Muzani melanjutkan, koalisi Gerindra-PKB akan menentukan waktu deklarasi capres-cawapres. "Saya kira antara akhir atau awal tahun. Itu saya kira batas yang baik," ucap Wakil Ketua MPR itu.

Baca juga : Survei INES: Pemilih Cerdas Inginkan Airlangga Presiden

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah geleng-geleng kepala dengan sikap keras Imin ingin menjadi capres. Menurutnya, Imin memang bisa saja menjadi capres, dengan catatan bukan berkoalisi dengan Gerindra. Jika dengan Gerindra, Imin paling tinggi dapat posisi cawapres.

Dedi menerangkan, jika PKB tidak mampu meredam egonya, mimpin koalisi bisa batal. “Bisa saja koalisi ini tumbang di tengah jalan,” ucapnya, saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Menhan Prabowo Dukung Kerja Sama Antarnegara Di Industri Pertahanan Nasional

Batalnya koalisi ini jelas akan merugikan Imin. Sedangkan Prabowo, jalannya tidak terhalang. Sebab, bisa saja Gerindra berkoalisi dengan PDIP. Hal itu tercermin dari pernyataan Presiden Jokowi yang dipersepsikan banyak pihak, mendukung Prabowo nyapres.

"Jokowi sudah secara terbuka mendukungnya. Bisa dengan Ganjar Pranowo, atau Puan Maharani," ulas Dedi.

Baca juga : Kapolri Dan Panglima TNI Ingin KTT G20 Sukses

Lalu, bagaimana nasib koalisi Kebangkitan Indonesia Raya? Kata Dedi, masa depan koalisi itu bergantung dari orientasi PKB. Apakah mereka miliki target memenangi Pemilu dengan mengusung Prabowo, atau memaksa diri mendapat peluang capres.

Artinya, kemungkinan koalisi Gerindra dengan PKB bubar bisa saja terjadi. Tergantung pilihan politik PKB. "Jika pilihan kedua diambil, maka perpecahan sudah dekat bagi mereka," pungkasnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.